Gaji Gede Bukan Tanda Keuangan Sehat

Angelina Donna Suara.Com
Jum'at, 22 Juli 2016 | 19:29 WIB
Gaji Gede Bukan Tanda Keuangan Sehat
Ilustrasi (dollarphotoclub/duitpintar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua orang pasti mau kondisi keuangannya sehat. Tapi, tahu gak, gaji segede gaban alias melimpah ruah bukanlah tanda keuangan sehat.

Kondisi finansial gak kayak jet supercanggih yang bisa autopilot alias jalan sendiri juga bisa mendarat mulus. Mau gaji belasan maupun puluhan juta rupiah, gak ada gunanya jika kita punya kebiasaan buruk dalam soal keuangan.

Yang diperlukan adalah mengatur keuangan. Pengaturan ini mencakup pembatasan dalam hal-hal tertentu. Ini yang sering dilewatkan.

1. Bujet adalah kunci

DPR suka berantem kalau bahas bujet negara. Sebab, memang bujet sangatlah penting. Kita mesti mengatur bujet agar pengeluaran tetap terjaga. Nggak perlu sampai bikin tabel segala macam. Bikin list aja, pengeluaran rutin apa aja. Yang lebih penting, patuhi bujet ini biar gak sia-sia.

Makin gede gaji, makin gede pula ruang untuk bujet bulanan. Kalau gaji gede tanpa batasan bujet, yang ada pengeluaran nggak terlacak. Tahu-tahu ludes saja, bahkan malah bisa minus.

2. Lawan inflasi!

Inflasi adalah penentu banyak hal. Harga bahan pokok, misalnya. Bahkan kenaikan gaji juga dihitung berdasarkan inflasi.

Sayang, nggak semua orang tahu bahwa inflasi bisa dilawan. Caranya, investasi! Hasil investasi bisa lebih besar ketimbang tingkat inflasi.

Investasi di sini bukan berarti menabung, ya. Sebab, bunga tabungan lebih sering dilahap inflasi lantaran saking kecilnya. Investasi bisa dimulai yang simpel-simpel, misalnya emas atau deposito yang mirip dengan tabungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI