Indonesia sebagai tujuan investasi utama ditunjukkan dengan antusiasme 20 perusahaan Guangdong yang menyatakan keseriusannya untuk menanamkan modal di Indonesia. 20 perusahaan tersebut terdiri dari perusahaan di berbagai sektor di antaranya perusahaan yang bergerak di sektor elektronik, industri sepatu, kawasan industri, industri stone crusher, industri bahan bangunan, industri mesin pendingin, industri lampu LED. Minat investasi tersebut disampaikan dalam group meeting dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, di Guangzhou, Cina, Kamis (21/7/2016).
Franky Sibarani menyampaikan bahwa minat yang disampaikan oleh investor Cina tersebut menunjukkan bahwa potensi untuk meningkatkan realisasi investasi dari Cina masih terbuka lebar. “Proses investasi merupakan suatu tahapan yang gradual. Tanpa adanya minat investasi, investor tidak mungkin melakukan realisasi investasi. Oleh karena itu, kami terus menyambut positif minat investasi dari Cina yang telah berhasil diidentifikasi,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Jumat (22/7/2016).
Menurut Franky, dalam pertemuan dengan perusahaan-perusahaan tersebut, pihaknya juga memfasilitasi berbagai hal yang menjadi perhatian dari calon investor potensial. “Tim marketing officer BKPM akan berkoordinasi dengan kementerian teknis untuk memfasilitasi kebutuhan serta mendorong agar investor terkait dapat segera melakukan realisasi,” jelasnya.
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa keseriusan minat investasi ke Indonesia tidak hanya ditunjukkan oleh perusahaan dari Cina, namun juga dari CCPIT (China Council for the Promotion of International Trade) yang berencana untuk mendirikan Chambers of Commerce Guangdong Indonesia di Indonesia. “Rencana tersebut menunjukkan bahwa minat-minat investasi yang disampaikan oleh perusahaan-perusahaan Guangdong tersebut akan difasilitasi dipandang serius oleh CCPIT,” imbuhnya.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Kepala BKPM, Presiden CCPIT Guangdong juga menyampaikan rencananya untuk membawa misi investasi dari Guangdong ke Indonesia pada bulan Oktober 2016 sekaligus untuk meresmikan Chambers of commerce tersebut. Selain pertemuan dengan President CCPIT Guangdong, Kepala BKPM juga menjadi pembicara kunci dalam business forum yang dihadiri oleh lebih dari 120 perusahaan Guangdong dari berbagai sektor. Hal ini menunjukkan tingginya minat mereka untuk mengetahui potensi dan iklim investasi di Indonesia. Seperti halnya pertemuan dengan CCPIT, dalam Business Forum Kepala BKPM juga memaparkan tentang perbaikan iklim investasi di Indonesia melalui 12 paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan.
Dari data yang dimiliki oleh BKPM untuk periode 2010-2015, tercatat sudah 52,3 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) komitmen investasi asal Cina terdaftar di BKPM. Untuk periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi dari Republik Rakyat Cina (RRC) mencapai 464 juta Dolar AS terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Cina tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong.