Anggaran Rumah Subsidi Kabarnya Dipangkas, Pengembang Resah

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 21 Juli 2016 | 17:39 WIB
Anggaran Rumah Subsidi Kabarnya Dipangkas, Pengembang Resah
Rumah Subsidi di kawasan Curug Tangerang, Banten. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

 Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah berharap pembangunan rumah sederhana dipermudah karena peminat dari rumah tersebut sangat tinggi.

Diakuinya, saat ini para pengembang khususnya rumah sederhana tengah resah seiring dengan adanya informasi mengenai pemangkasan anggaran untuk rumah bersubsidi oleh Pemerintah.

"Kalau anggaran dipangkas lantas lokasi untuk pembangunan rumah sederhana ini habis maka konsumen akan kena bunga komersial, ini akan memberatkan," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Rumah Sederhana Andi Kurniawan di Semarang, Kamis (21/7/2016).

Sebagai gambaran, jika informasi tersebut benar adanya maka bunga kredit rumah sederhana yang awalnya hanya 5 persen, naik menjadi 8,5-10 persen.

Meski demikian, pihaknya sedikit lega bahwa untuk pembangunan rumah sederhana ini akan tetap dilanjutkan khususnya yang proses pengajuan surat penegasan persetujuan penyediaan kredit (SP3K) sudah selesai.

"Untuk yang SP3K-nya sudah selesai masih bisa dilanjutkan, meski demikian jika dibandingkan dengan yang belum, selisihnya cukup besar," katanya.

Untuk diketahui, saat ini ada sekitar 1.000 unit rumah sederhana yang SP3K-nya sudah selesai diproses. Sedangkan jumlah unit rumah sederhana yang belum menyelesaikan SP3K lebih dari tiga kali lipat.

"Ini yang kami harapkan bisa tercover, tetapi dari pihak bank kemarin menjamin SP3K bisa tercover. Yang menjadi masalah lagi adalah proyek yang baru mulai, pengembang sudah dapat pasar dan saat ini masih proses pembangunan tetapi administrasi belum selesai," katanya.

Terkait hal itu, para pengembang tengah melakukan konsolidasi untuk bersama-sama menyampaikan aspirasi kepada DPRD, khususnya terkait penambahan anggaran di APBD Perubahan.

"Harapannya semua proses dipermudah sehingga kebutuhan masyarakat terhadap rumah sederhana dapat terpenuhi," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI