Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengusaha atau masyarakat untuk beramai-ramai mengikuti program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty jika mau hidup tenang.
Pasalnya, banyak masyarakat yang ingin menghindari pajak dengan mencantumkan nama supir, asisten rumah tangga atau teman dekatnya untuk menjaga harta kekayaannya.
"Itu dilakukan agar pembayaran pajaknya lebih rendah. Para pengusaha ini kan mau hidup tenang dan sejahtera. Mereka jadi mengatasnamakan rumah mereka dengan nama supir. Kalau mereka (supir) kabur, hartanya dibawa apa enak? Kan nggak. Masa mau gelisah terus," kata JK saat sosialisasikan Tax Amnesty di gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mengkuti program ini jika ingin hidup tenang. Pasalnya, pada 2018 akan diberlakukan Automatic Exchange of Information (AEoI), di mana semua rekening dana perbankan akan terbuka.
"Karena, kenapa itu dilakukan sekarang? Karena apabila dilakukan dua tahun lagi, maka yang melanggar itu jadi musuh bersama dunia" ungkapnya.
Pemerintah sendiri memperkirakan potensi uang hasil repatriasi melalui tax amnesty bisa mencapai Rp 1.000 triliun hingga 1 April 2017.