Naik Gaji Bakal Sia-sia Kalau Punya Kebiasaan Buruk Kayak Begini

Angelina Donna Suara.Com
Rabu, 20 Juli 2016 | 18:50 WIB
Naik Gaji Bakal Sia-sia Kalau Punya Kebiasaan Buruk Kayak Begini
Ilustrasi (dollarphotoclub/duitpintar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahu kan kalau kebanyakan orang berlomba-lomba membuat resolusi saat memasuki tahun baru. Mulai dari pengin punya rumah, mobil baru sampai soal naik gaji. Bagi sebagian orang yang gajinya ngepas sih mungkin nggak terlalu mikirin kenaikan gaji. Maksudnya pas pengin beli mobil, gajinya pas ada sisa. Pas pengin beli rumah, juga gajinya pas gak kurang.

Kalau ditanya, siapa sih yang gak mau hasil kerja kerasnya dinilai lebih oleh bos? Kenaikan gaji memang bisa jadi solusi keuangan yang manjur. Namun seiring dengan bertambahnya gaji, tanggung jawab untuk mengelola keuangan juga pasti bertambah.

Punya kebiasaan buruk keuangan? Mau naik gaji berapa pun bakal sia-sia. Malah bisa tekor karena merasa punya duit banyak lalu boros.

Kebiasaan buruk cara mengatur keuangan yang bakal bikin hidup nelangsa walau bergelimang harta:

1.Terburu Nafsu

Nafsu dalam soal keuangan memang membutakan. Sekali terseret nafsu, dampaknya bisa panjang. Melihat barang yang kelihatannya bagus, langsung beli. Gak mikirin manfaat dan dibutuhkan apa nggak. Jadi, akan lebih baik pikir dahulu sebelum memutuskan beli sesuatu. Ingat, kebutuhan dan keinginan itu beda. Kalau memenuhi nafsu keinginan terus, ya gak bakal ada habisnya.

2. Ngeremehin catatan keuangan

Masih banyak di antara kita yang meremehkan catatan keuangan. Catatan berisi pemasukan dan pengeluaran minimal per bulan wajib dimiliki setiap orang, apalagi sudah berkeluarga.

Catatan ini bakal berguna untuk menentukan budget belanja bulanan. Selain itu juga untuk dijadikan patokan agar pengeluaran pada bulan depan gak melebihi bulan sebelumnya. Contohnya, pada bulan ini pemasukan Rp8 juta, sedangkan pengeluaran Rp4 juta. Di bulan depan kita bisa mematok pengeluaran jadi Rp3 juta saja agar sisa duit bisa dipakai buat hal lain, misalnya investasi.

Nah, dari catatan keuangan bulan sebelumnya bisa dilihat, kira-kira mana saja pos pengeluaran yang bisa ditekan. Atau bahkan bisa dihapus, sehingga belanja bulan depan lebih minim.

3. Asal Kredit

Zaman makin mudah, termasuk juga fasilitas kredit yang saat ini gampang didapat. Mulai dari kredit kendaraan, kredit tanpa agunan sampai kartu kredit. Tapi, fasilitas ini bisa mendatangkan bencana jika gak dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Misalnya saja kartu kredit, masih banyak orang menganggapnya sebagai duit cadangan. Padahal fungsi kartu kredit sebenarnya adalah sebagai alat bayar yang praktis.

Setelah memakai kartu kredit akan muncul yang namanya tagihan. Tagihan wajib langsung dilunasi. Sebaiknya perhatikan dulu kondisi keuangan sebelum main gesek kartu serbaguna itu. Pastikan tagihan bisa lunas, kecuali sengaja mau terjerat utang kartu kredit.

4. Nggak punya rencana B

Terkadang kenyataan gak sesuai dengan rencana ya. Itulah kenapa kita wajib punya rencana B alias cadangan, untuk berjaga-jaga jika rencana A gagal. Rencana B dalam hal keuangan bisa diartikan sebagai dana cadangan atau asuransi. Gimana jika nggak ada dana cadangan dan asuransi lalu tiba-tiba kita atau keluarga ada yang tertimpa musibah penyakit serius dan butuh biaya berobat mahal?

Sedia payung sebelum hujan. Lebih baik menyiapkan segalanya dari dini ketimbang pusing pala barbie pas kejadian sudah menimpa.

5. Nggak berpikir panjang

Manusia memang mahluk sosial. Makanya bersosialisasi itu penting demi pertemanan, juga untuk mencari dan menjaga relasi bisnis. Tapi kalau sosialisasi udah mengarah ke kumpul-kumpul gak jelas, ya mending mundur.

Hari gini kumpul-kumpul nggak ngeluarin duit? Bayangin aja kalau jadi kebiasaan, bukan gak mungkin dompet tipis. Iya sih, sisi positifnya kita bakal dianggap asyik bergaul karena eksis kongkow.

 Emangnya mau gaji yang naik habis buat foya-foya? Gimana kebutuhan sendiri? Gimana keadaan keluarga? Kurang lebih itulah lima kebiasaan buruk keuangan yang bisa mengancam dompet kamu nggak peduli seberapa besar gaji.

So,gaji besar gak selalu identik dengan kesuksesan hidup ya. Hal yang paling penting itu adalah gimana kita mengatur keuangan.

Baca juga artikel Duitpintar lainnya:

Nggak Mau Terjungkal ke Dalam Jurang Utang Kartu Kredit Kan Simak 4 Hal Berikut

Pengeluaran Impulsif Bisa Bikin Keuangan jadi Amburadul

Mana yang Lebih Menguntungkan Investasi Rumah atau Apartemen

Published by

REKOMENDASI

TERKINI