Ketua DPR Minta Singapura Tak Ganggu Tax Amnesty di Indonesia

Senin, 18 Juli 2016 | 18:37 WIB
Ketua DPR Minta Singapura Tak Ganggu Tax Amnesty di Indonesia
Ketua DPR Ade Komarudin. [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ketua DPR RI Ade Komarudin meminta supaya Pemerintah Singapura tidak menganggu semangat Pemerintah Indonesia untuk menjalankan Tax Amnesty
 
Sebab, dia mendengar, ada isu bahwa Singapura membuat kebijakan agar penyimpan uang di Bank di Singapura supaya tidak menarik dananya.
 
"Saya dengar ada isu itu. Isu ini beredar di pasar. Saya hanya ingin mengingatkan Singapura tidak usah melakukan dan mengurungkan hal tersebut. Tidak usah melanjutkan ‎kebijakan tersebut dan mudah-mudahan tidak benar," kata Ade di DPR, Senin (18/7/2016).
 
Dia berharap isu itu tidaklah benar. Sehingga, pelaksanaan tax amnesty, yaitu dengan menarik uang dari pengusaha Indonesia yang disimpan di Singapura, bisa berjalan dengan baik. 
 
"UU Tax amnesty ini dibuat dengan kesadaran penuh untuk agar Indonesia dalam tanda petik bernafas, lumayan, pada lesunya perekonomian dunia. Untuk nafas saja sudah dihambat, apalagi untuk yang lain," katanya.
 
Sebagai negara tetangga, menurutnya sudah seharusnya Singapura tidak menganggu kebijakan Indonesia ini. Dia pun berharap, Singapura ‎juga bisa bekerjasama atas hal ini. Karena kebijakan Tax Amnesty ini sangat dibutuhkan pemerintah Indonesia saat ini.
 
"Kita bertetangga, perbatasan sangat dekat, berhubungan sudah sangat lama. Jangan dirusak hanya dengan ego berlebihan dari Singapura untuk hal-hal yang sebenarnya kecil untuk mereka," kata Politikus Golkar ini.
 
"Mereka (Singapura) sudah sejahtera, harusnya mereka juga memikirkan tetangga yg cukup besar bangsanya, tapi kesejahteraan masih di bawah mereka," tambah dia.
 
‎Ade juga berharap, para konglomerat Indonesia mendukung kebijakan tax amnesty ini serta tidak teriming-iming dengan isu dari Singapura ini. Sehingga, uang yang disimpan di luar negeri bisa dibawa pulang.
 
"Dan pada konglomerat mereka hidup di negeri ini, kaya raya di tempat ini. Jangan mengikuti iming-iming bebas pajak. Jangan sampai itu. Nasionalisme kita harus diperdalam," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI