Investor Tunggu Arah Kebijakan Inggris, Pasar Eropa Melemah

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 15 Juli 2016 | 08:50 WIB
Investor Tunggu Arah Kebijakan Inggris, Pasar Eropa Melemah
Suasana bursa saham Frankfurt, Jerman. [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indkes Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (14/7/2016) ditutup turun sebesar 50 poin atau 0,98 persen ke level 5.083 setelah bergerak di antara 5.081-5.131. Sebanyak 141 saham naik, 164 saham
turun, 93 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 7.757 triliun. Di pasar reguler,investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 1.421 miliar.

Informasi tersebut tertuang dalam keterengan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe,Jumat (15/7/2016).

"IHSG melemah 50 point membentuk candle turun dengan body turun dah shadow pendek indikasi tekanan turun. IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5050 sampai 5018 dan resistance di level 5133 sampai 5150," kata Kiswoyo.

Sementara itu, pasar Amerika ditutup menguat,Indeks saham gabungan Dow Jones dan S&P500 keduanya diperdagangkan dekat level rekor tertinggi intraday setelah sinyal BoE untuk mengucurkan stimulus di bulan mendatang dikombinasi laporan laba. Dow Jones menguat lebih dari 130 poin di kisaran 18500,Indeks S&P500 menguat 13 poin ke level 2,163, nasdaq menguat 0.67 persen ke level 4,596. Sektor finansial memimpinpenguatan 9 sektor lain dengan hanya sektor utilitas yang melemah.

Disisi lain, pasar Eropa ditutup melemah, investor masih menunggu kebijakan Bank-bank sentral untuk memberikan stimulus serta melihat pernyataan arah kebijakan Inggris. Pasar juga menyambut stabilnya kondisi politik Inggris pasca penunjukkan Theresa May menjadi Perdana Menteri. May langsung meresuffle kabinet dengan menunjuk orang-orang yang pro Uni Eropa maupun pro Brexit menduduki jabatan menteri. Indeks FTSE 100 memangkas penurunan pasca pengumuman BoE, namun tetap berakhir melemah 0,2 persen ke level 6654, DAX menembus level 10.000, berakhir naik 1,4 persen menjadi 10068. Indeks CAC menguat 1,16 persen ke level 4385.

Bank Indonesia (BI) menyatakan akan menjaga nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya dan tidak terlalu menjadi kuat saat dana valuta asing melimpah ke dalam negeri akibat repatriasi pengampunan pajak. Limpahan dana repatriasi akan mengangkat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dan juga meningkatkan posisi cadangan devisa. Perkiraan BI, dana repatriasi saat pengampunan pajak hingga 1 April 2017 akan mencapai Rp 560 triliun. Sedangkan, pemerintah memproyeksikan jumlah dana yang lebih tinggi, yakni Rp1000 triliun untuk repatriasi, dan Rp4000 triliun untuk deklarasi aset di luar negeri. Jika melihat secara keseluruhan, rupiah menguat sebesar 5,27 persen. Pada Rabu kemarin (13/7/2016), BI mencatat rupiah menguat hingga Rp13.095 per dolar AS. Sedangkan kemarin kurs tengah BI menunjukkan rupiah kembali menguat menjadi Rp13.088.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI