Kalau bayar pakai kartu debit, otomatis duit di tabungan berkurang. Tapi gak kalau kartu kredit. Sekali gesek, berarti beban tagihan bertambah. Dan tagihan itu kudu dilunasi tepat waktu, gak menguap dengan sendirinya.
Ada juga yang pakai utang buat foya-foya. Beli ini-itu dari duit utangan. Giliran datang tagihan, puyeng sendiri.
3. Utang buat lunasin utang
Gali lubang tutup lubang ini namanya. Cari utang baru buat lunasin utang lama. Iya, utang lunas. Tapi muncul beban utang anyar. Mau hidup dengan cara begini terus? Sampai kapan? Kasihan keluarganya yang nanti dikejar kalau kita udah mati.
4. Utang dibawa lari
Lari bawa tongkat estafet, kek. Biar berprestasi di atletik. Jangan utang yang dibawa lari. Selain terancam debt collector, kita bisa jadi hidup gak tenteram. Mau ke mana-mana takut ketahuan, meski sikap main serobot debt collector sebenarnya dilarang dalam hukum.
Namanya utang yang mesti dibayar sampai lunas. Kalau dibawa lari, utang itu bakal menjelma jadi bahaya yang mengancam seumur hidup.
Gimana, utang itu baik kalau yang berutang bertanggung jawab. Dia mesti tahu langkah yang mesti diambil sebelum memutuskan ngutang. Bukan asal ngutang demi gaya hidup. Kecuali emang mau membuktikan bahwa ada bahaya memiliki utang.
Baca juga artikel Duitpintar lainnya:
Gali Lubang Tutup Lubang Jangan Mau Tercekik Ini Jalan Keluar dari Utang