Harga Daging di Ibu Kota Juga Semakin Mahal

Senin, 04 Juli 2016 | 14:47 WIB
Harga Daging di Ibu Kota Juga Semakin Mahal
Pedagang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (7/6). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menjelang H-1 hari raya Idul Fitri 2016, beberapa kebutuhan bahan pokok justru mengalami kenaikan yang sangat signifikan.  Padahal,  pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga kebutuhan bahan pokok namun hal tersebut belum memberikan dampak yang positif. 

Seperti yang terjadi di Pasar Cipete, Jakarta Selatan,  dimana harga daging sapi mengalami kenaikan Rp20 ribu per kilogram dari Rp120 ribu per kilogram menjadi Rp140 ribu per kilogram. 

Menurut Ilham,  salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Cipete,  kenaikan harga daging sapi tersebut lantaran permintaan akan daging segar mengalami peningkatan. Dan kenaikan harga sudah terjadi di tingkat distributor. 

"Kalau saya ikut dari distributornya aja mbak. Dari bos emang udah naik, ya mau nggak mau kita nikmat harganya juga.  Emang kan udah biasa kalau menjelang lebaran ini pada naik, "kata Ilham saat berbincang dengan suara.com, Senin (4/7/2016).

Ia pun mengaku, kenaikan harga daging sapi pada Lebaran 2016 ini terbilang tidak terlalu banyak jika dibandingkan lebaran sebelumnya yang bisa mencapai Rp160 ribu per kilogram. 

"Kalau tahun lalu naiknya itu bisa sampai Rp30 sampai Rp35 ribu loh.  Ini masih mendingan lah kalau dibandingkan tahun lalu, " tegasnya. 

Kenaikan juga terjadi pada daging ayam ras yang mengalami kenaikan Rp15 ribu-Rp20 ribu per ekor.

"Biasanya kita jual itu Rp35 ribu per ekor,  sekarang bisa Rp45 ribu - Rp50 ribu per kilogram.  Soalnya ini kan kebutuhan saat Lebaran pasti naik harganya," kata Maulana.

Kendati demikian, ia mengaku bahwa pasokan daging ayam dari distributor tidak mengalami kendala.  Pihaknya memperkirakan, kenaikan harga daging ayam ini akan bertahan hingga H+7 Lebaran. 

"Biasanya sih kalau setelah lebaran masih segini harganya.  Kalau ikut pola tahun lalu ya.  Soalnya kebutuhan masih banyak, permintaannya juga.  Kalau dari distributor belum turun ya mau nggak mau," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI