Proyek Kilang LNG Tangguh Train 3 Capai Keputusan Akhir

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 01 Juli 2016 | 18:58 WIB
Proyek Kilang LNG Tangguh Train 3 Capai Keputusan Akhir
Kilang Tangguh di Papua Barat. (skkmigas.go.id)h
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pembangunan Proyek Kilang LNG Tangguh Train 3 di Provinsi Papua Barat mencapai keputusan akhir investasi (FID) dengan adanya penetapan penyampaian dokumen dari SKK Migas ke BP Tangguh.

Penetapan pelaksanaan proyek yang ditargetkan bisa beroperasi pada 2020 ini disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

"Proyek ini menjadi sangat penting bukan saja karena memang kita membutuhkan pasokan energi yang cukup besar, tetapi letaknya di wilayah yang sangat strategis dimana Papua dan Papua Barat masih terhitung daerah tertinggal yang harus dikebut pembangunannya," kata Menteri Sudirman pada Penetapan Pelaksanaan Kilang Tangguh di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (1/7/2016).

Proyek perluasan kilang Tangguh Train 3 akan menyumbang tambahan 3,8 juta ton per tahun (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG Tangguh sehingga total kapasitas kilang menjadi 11,4 mtpa.

Proyek Tangguh Train 3 juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga LNG baru dan infrastruktur pendukung lainnya.

Adapun pembangunan Train 3 di Kabupaten Teluk Bintung dan Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat, ini mendukung program penyediaan listrik 35.000 MW pemerintah karena 75 persen dari produksi tahunan LNG dijual ke PT PLN (Persero) atau setara dengan 3.000 MW listrik bagi Indonesia.

Selain itu, terdapat volumen LNG dari kilang Tangguh LNG Train-3 yang akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gas bagi kelistrikan di Provinsi Papua Barat.

Kilang LNG Tangguh dioperasikan oleh BP Berau sebagai kontraktor mitra utama SKK Migas dengan proporsi BP memegang saham mayoritas, yakni 37,16 persen.

Adapun enam kontraktor mitra Tangguh yang digandeng BP, yakni MI Berau BV (16,30 persen), CNOOC Muturi Ltd (13,90 persen), Nippon Oil Exploration (Berau) (12,23 persen), KG Berau/KG Wiriagar (10 persen), Indonesia Natural Gas Resources Muturi (7,35 persen) dan Talisman Wiriagar Overseas (3,06 persen).

Saat ini Kilang Tangguh telah berdampak positif terhadap sosial-ekonomi melalui program pengembangan masyarakat dan penyediaan kebutuhan listrik bagi Kabupaten Teluk Bintuni. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI