Empat hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 2016, harga daging sapi di beberapa daerah di Indonesia tak kunjung mengalami penurunan. Kini rata-rata harga daging sapi di pasaran masih di berkisar Rp120 hingga Rp125 ribu per kilogram. Padahal, pemerintah mengaku sudah mendistribusikan daging sapi impor ke daerah di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong mengatakan, bahwa total impor saat ini masih belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Memang pasok yang kami import masih belum mencukupi. Ini hanya untuk mulai mengguyur pasar, mulai meredam pasar. Tentunya kita tidak bisa hanya berhenti di sini. Lanjut terus," kata Lembong saat ditemui di kantor Ditjen Pajak, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2016).
Ia pun mengaku, dalam beberapa minggu ke depan, jumlah pasokan daging sapi impor yang akan didatangkan meningkat dari puluhan ton menjadi ratusan ton. Diharapkan dalam sebulan atau dua bulan akan meningkat lagi menjadi ribuan ton.
"Jadi bantuan kita bisa membantu masyarakat yang lebih luas bisa menikmati daging yang lebih murah. Sekarang kita masih jual daging sapi harganya Rp80 ribu. Ini akan kami distribusikan secara bertahap," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada para menterinya untuk menurunkan harga daging sapi hingga di bawah Rp80.000 per kilogram. Ini dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Jokowi mengaku kecewa harga daging sapi di Indonesia jauh lebih mahal daripada di negara tetangga.
Menurut Jokowi, harga daging di Singapura dan Malaysia berkisar Rp50 ribu-Rp55 ribu saat sampai di toko dan siap dijual ke konsumen. Namun, di Indonesia, harga daging sapi bisa mencapai Rp120 ribu sampai dengan Rp130 ribu per kilogram. Bahkan menjelang Lebaran, harga daging sapi bisa meroket naik hingga hargaRp150 ribu per kilogram.