Jokowi: Perikanan dan Migas Fondasi untuk Kembangkan Natuna

Rabu, 29 Juni 2016 | 15:20 WIB
Jokowi: Perikanan dan Migas Fondasi untuk Kembangkan Natuna
Presiden Joko Widodo di atas kapal perang KRI Imam Bonjol 383 saat meninjau perairan Natuna [Biro Pers]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo kembali memimpin rapat terbatas mengenai pengembangan potensi ekonomi Kepulauan Natuna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/6/2016). Hal ini menindaklanjuti rapat terbatas mengenai pengembangan kawasan Natuna dan sekitarnya yang digelar di atas Kapal KRI Imam Bonjol 23 Juni lalu.

Jokowi mengingatkan kepada para menteri terkait mengenai tiga fokus yang harus dikerjakan guna mengembangangkan kawasan Natuna. Tiga fokus yang disinggung oleh Presiden Jokowi ialah industri perikanan, industri migas, dan pertahanan kawasan perbatasan.

"Dari kunjungan kerja saya kemarin ke Natuna, ada fokus yang ingin kita kerjakan di sana. Yang pertama, berkaitan dengan industri perikanan. yang kedua, berkaitan dengan industri migas. Dan yang ketiga, berkaitan dengan pertahanan. Tiga hal ini yang akan kita detilkan lagi pada rapat terbatas kali ini," kata Jokowi.

Di sektor industri perikanan, Jokowi mendapatkan laporan bahwa produksi sektor kelautan dan perikanan di kawasan Natuna saat ini hanya sebesar 8,9 persen. Dia meyakini kawasan tersebut masih memiliki potensi yang luar biasa besar untuk dimanfaatkan.

"Oleh sebab itu, ini perlu dipercepat lagi sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi kita," ujar dia.

Terkait dengan pengembangan sektor migas di kawasan Natuna, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam rapat terbatas sebelumnya telah melaporkan bahwa dari 16 blok tersebut, baru lima di antaranya yang sudah berproduksi.

Sementara sisanya masih dalam tahap eksplorasi dan terminasi. Jokowi meminta untuk dilakukan percepatan pembangunan agar dapat menunjuang produksi migas di kawasan Natuna.

Lebih jauh, Jokowi menginstruksikan kepada jajarannya agar meningkatkan usaha penjagaan sumber daya alam dan kedaulatan wilayah Indonesia, khususnya di kawasan Natuna yang diyakini sebagai pintu gerbang kedaulatan Indonesia.

"Di sektor pertahanan, untuk menjaga sumber daya alam dan kedaulatan kita, dalam rapat terbatas yang lalu telah saya perintahkan kepada TNI, khususnya TNI AL dan Bakamla, agar meningkatkan patroli dan penjagaan di wilayah Natuna. Infrastruktur yg ada di Natuna yang perlu dibangun dan diperbaiki saya kira juga harus dimulai," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI