Suara.com - Bank Mayora semakin gencar menyalurkan kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sampai kini, portofolio kredit UMKM Bank Mayora hampir mencapai separuh dari total kredit yang telah disalurkan.
“Saat ini total kredit UMKM di Ban k Mayora sudah lebih dari 45 persen,” kata Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij saat dihubungi Senin (27/6/2016).
Menurutnya, produk kredit UMKM yang masing-masing dimiliki bank kini sudah mulai tersaingi oleh produk kredit usaha rakyat (KUR) yang digenjot habis oleh pemerintah. Hanya saja Irfanto optimis kredit UMKM perbankan tak akan kalah bersaing. “Meskipun bunga KUR murah hingga 9 persen, tapi kan plafonnya sangat terbatas,” jelas Irfanto.
Selain itu, Bank yang dimiliki perusahaan makanan Group Mayora tersebut juga telah menjalin kerjasama dengan Perhimpunan Bank-Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) untuk menyalurkan kredit UMKM secara berjering (linkage). Mengingat BPR jumlahnya sangat banyak diseluruh pelosok Indonesia, strategi ini menjadi pilihan untuk menggenjot penyaluran kredit UMKM.
Hanya saja, penyaluran kredit terutama mikro memerlukan biaya operasional yang cukup besar. Ini terkait jumlah sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi pendamping debitur KUR serta mekanisme penagihan angsuran yang kesemuanya membutuhkan biaya operasional. “Makanya lebih banyak bank-bank besar yang bermain di KUR, bukan bank-bank kecil,” jelas Irfanto.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2016, jumlah kredit yang disalurkan Bank Mayora mencapai Rp3,61 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 29,39 persen dibanding April 2015 yang mencapai Rp2,79 triliun. Dengan demikian, total kredit UMKM Bank Mayora per April 2016 sebesar Rp1,62 triliun.