PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) optimis bisa mengantongi kontrak baru lebih dari Rp13,3 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini. Jumlah tersebut setara dengan 43 persen dari total target yang dipatok tahun ini yakni Rp31 triliun.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Senin (27/6/2016).
Hingga minggu kedua Juni 2016, PTPP telah mengantongi kontrak baru Rp10,8 triliun atau 35 persen dari target tahun ini. Sebesar Rp 8,8 triliun merupakan kontrak dari induk, sekitar Rp1,95 triliun kontrak baru anak usaha yang terdiri dari PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp 890 miliar, PT PP Pracetak Rp 873 miliar, PT PP Peralatan Rp 317 miliar.
"Untuk mengejar target kontrak baru tahun ini, PTPP perseroan masih akan fokus ke proyek pemerintah dan proyek BUMN. Sementara PTPP memilih lebih selektif dalam membidik proyek swasta untuk menjaga cash flow karena pencairan dana dari proyek swasta baru bisa dilakukan setelah proyek rampung," kata Kiswoyo.
Adapun PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menggenjot penjualan lahan industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Perseroan menargetkan bisa mencetak penjualan lahan industri sebesar 60 hektare (ha) pada tahun ini.
Direktur AKRA mengatakan, saat ini dua perusahaan kembali meminati lahan industri milik AKRA dan Pelindo III itu. Perusahaan tersebut bergerak di sektor kimia dan pengolahan garam. Sekarang sedang
dalam tahap pembangunan. AKRA berharap, tahun ini penjualan lahan industri bisa mendorong pendapatan perseroan.
Sebagai informasi, pada tahun lalu, AKRA mulai membukukan penjualan kawasan industri sebesar Rp128,6 miliar. Kontribusi dari lahan industri masih terbilang kecil terhadap pendapatan AKRA pada tahun lalu yang sebesar Rp19,7 triliun.