BKPM Anggap Brexit Jadi Peluang Tingkatkan Investasi Inggris

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 26 Juni 2016 | 14:33 WIB
BKPM Anggap Brexit Jadi Peluang Tingkatkan Investasi Inggris
Kepala BKPM Franky Sibarani berdiri berhadapan dengan Presiden Jokowi dan Raja Belgia Phillipe di Brussels, Kamis (22/4/2016). [Sekretariat Kepresidenan/Rusman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM optimis, keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) tidak berdampak negative terhadap investasi Inggris ke Indonesia. Sebaliknya, hal ini menjadi peluang bagi Inggris untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan bahwa investasi langsung lebih bersifat jangka panjang, sehingga keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak mempengaruhi keputusan bisnis yang sudah dibuat.

“Investasi langsung tergolong dalam investasi yang sifatnya untuk jangka panjang, sehingga sudah melalui pertimbangan-pertimbangan matang bahkan research terlebih dahulu. Jadi, kita tidak perlu
khawatir langkah Inggris keluar dari Uni Eropa, karena tidak akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan bisnis yang sudah ada,” ujar Franky dalam keterangan resmi kepada pers, Jumat (24/6/2016).

Franky berpendapat saat ini merupakan saat yang paling tepat untuk menarik investasi Inggris ke Indonesia. Terlebih kita sudah punya perjanjian perdagangan negara yang menjadi pasar utama seperti China dan India.  Kita juga sedang mengupayakan FTA dengan Uni Eropa dan Amerika, sehingga perusahaan Inggris dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk masuk ke pasar global.

Deputi Pengendalian Pelaksanaan BKPM azhar Lubis menambahkan yang akan dilakukan BKPM adalah mengintensifkan komunikasi dengan investor potensial terkait berbagai langkah reformasi yang dilakukan pemerintah di bidang investasi.

“Perwakilan BKPM di London dan tim marketing investasi kami untuk wilayah Eropa akan terus berkomunikasi dengan investor dari Inggris terkait peningkatan pelayanan investasi, deregulasi untuk iklim investasi yang ramah investor, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM tenaga kerja,” jelas Azhar.

Inggris merupakan mitra utama investasi Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, realisasi investasi Inggris ke Indonesia mencapai 4,8 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) dan merupakan peringkat kedelapan negara dengan investasi terbesar. Sementara dari sisi komitmen investasi Inggris periode 2010-2015 mencapai 3,1 miliar Dolar AS. Sedangkan  komitmen investasi Inggris ke Indonesia Januari-Mei 2016 111 Juta Dolar AS, tumbuh 517 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Brexit merupakan singkatan yang mereferensi kepada peluang keluarnya Inggris (British exit) dari Uni Eropa. Hasil referendum menunjukkan suara kelompok yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa lebih besar dibanding kelompok yang menginginkan tetap bergabung. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI