BKPM: Investor Korsel akan Investasi Transportasi Laut

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 26 Juni 2016 | 13:56 WIB
BKPM: Investor Korsel akan Investasi Transportasi Laut
Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah investor Jepang dan Cina menyampaikan minatnya untuk masuk dan menanamkan modalnya ke bidang jasa angkutan laut kini giliran investor asal Korea Selatan melirik bidang usaha tersebut. Perusahaan terkemuka di Korea Selatan yang bergerak dibidang transportasi LNG (LNGC) dan operator (Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) menyiapkan dana 800 juta Dolar Amerika Serikat (AS) menanamkan modal untuk mengembangkan bisnis transportasi laut khususnya distribusi LNG/gas di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa rencana pemerintah Indonesia untuk mengalihkan penggunaan sumber energi konvensional (minyak bumi) menjadi LNG secara bertahap pada pembangkit listrik di tanah air, menjanjikan peluang baru pada bisnis pendistribusian LNG. "Ini yang dilihat oleh perusahaan Korea Selatan sebagai prospek bisnis yang menjanjikan," ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Jumat (24/6/2016).

Franky menyampaikan bahwa calon investor potensial tersebut mengalokasikan dana investasi yang akan dikucurkan senilai 800 juta Dolar AS yang akan digunakan untuk menyediakan 2 kapal FSRU dan 1 kapal LNG Carrier. "Untuk bisnis tersebut mereka akan menyiapkan 2 kapal gas carrier sesuai kebutuhan di Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut, Franky mengemukakan bahwa perusahaan Korea ini mencari mitra lokal stratejik  untuk bergerak dibidang penyediaan floating storage dan pengapalan serta distribusi gas.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) Seoul Imam Soejoedi menyampaikan bahwa dalam rangka memfasilitasi rencana tersebut, IIPC Seoul telah memberikan informasi terkait aturan-aturan terkait transportasi laut serta perizinan investasi yang semakin mudah.

"Untuk menindaklanjuti minatnya tersebut, perusahaan akan berkunjung ke Indonesia pada akhir bulan Juli 2016 untuk bertemu dengan calon mitra lokal," paparnya.

Investor Korea Selatan termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia.  Dari data BKPM, untuk periode triwulan pertama 2016, Korea Selatan berada di peringkat keenam dari daftar asal investasi ke Indonesia dengan nilai investasi mencapai 188 juta Dolar AS terdiri dari 435 proyek dan menyerap 28.349 tenaga kerja. Investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai 1,2 miliar Dolar AS tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka 8 miliar Dolar AS. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI