Suara.com - Chief Corporate Communication PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas menegaskan Group Astra akan terus memaksimalkan ekspansi bisnisnya di sektor konstruksi jalan tol. Melalui anak usahanya, PT Astratel Nusantara, Group Astra akan memaksimalkan pengerjaan beberapa proyek tol yang menjadi bagian Tol Trans Jawa.
"Kami akan terus mengembangkan diri di sektor infrastruktur jalan tol. Kami masih dalam dalam tahap penjajakan di berbagai proyek," kata Pongki dalam wawancara di Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Sejak Indonesia mulai membangun jalan tol Jagorawi pada tahun 1973 hingga 2014, Indonesia telah memiliki jalan tol sepanjang 840 kilometer. Pongki mengklaim, dari jumlah tersebut, emiten berkode ASII ini sudah membangun 200 kilometer. "Mulai dari Tol Kunciran-Serpong yang pendek cuma 11 kilometer hingga tol Pelabuhan Merak-Tangerang, Tol Semarang-Solo, hingga Mojokerto-Kertosono. Itu memang bagian dari proyek Tol Trans Jawa," ujar Pongki.
Sebelumnya, Tira Ardianti, Investor Relation ASII menyatakan bahwa dalam empat tahun ke depan, Group Astra menargetkan bisa menguasai 103,3 kilometer jalan tol baru. Dengan memiliki lima ruas jalan tol sepanjang 226,7 km saat ini, maka pada 2020 PT Astratel Nusantara telah memiliki konsensi tol sepanjang 330 km.
Kelima ruas tol yang telah dikuasai tersebut yakni tol Tol Tangerang – Merak sepanjang 72,4 km dibawah payung PT Marga Mandalasakti (MMS), tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km yang dikelola PT Marga Trans Nusantara (MTN), tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km lewat PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), Semarang-Solo 72,6 km lewat PT Trans Marga Jateng (TMJ) dan Tol Serpong-Balaraja 30 km lewat PT Trans Bumi Serbaraja.
ASII menggengam 100 persen saham tol Mojokerto-Kertosono, 79,31 persen saham pada tol Tangerang-Merak, 40 persen saham pada tol Serpong-Kunciran, 25 persen saham pada Semarang-Solo dan 25 persen pada Serpong-Balaraja. Sampai saat ini, ASII baru mengoperasikan 110 km jalan tol yakni seluruh ruas tol Tangerang-Merak, seksi I dari tol Jombang-Mojokerto serta seksi I dan II dari ruas Semarang-Solo.
Tol Jombang-Mojokerto terdiri dari empat seksi. Tiga seksi lainnya tengah dalam proses pembebasan lahan serta seksi II dan III dalam proses kontruksi secara paralel. Sedangkan tol Semarang-Solo terdiri dari lima seksi. Setelas dua seksi pertama beroperasi yakni ruas Semarang-Ungaran 10,8 km dan Ungaran-Bawen 12 km maka seksi III 17,6 km yang menghubungkan Bawen-salatiga akan segera beroperasi.
Tira bilang, pembebasan lahan dan konstruksi kedua ruas tersebut akan terus dikejar sesuai arahan pemerintah agar bisa beroperasi seluruhnya pada tahun 2018. Sementara tol Kunciran-Serpong belum akan dibangun tahun ini karena pembebasan lahannya baru 46%. Adapun tol Serpong-Balaraja masih dalam tahap penjajakan pendanaan.
Adapun investasi yang dikucurkan berbeda-beda untuk masing-masing tol. Nilai investasi yang dianggarkan Group Astra untuk menambah kepemilikan tol di wilayah Jawa lebih dari Rp3,5 triliun.
Tahun ini, Astratel menganggarkan belanja modal (cepex) Rp2 triliun dan sekitar Rp 1,3 triliun digunakan untuk pembangunan jalan tol. Adapun, hingga saat ini, perseroan telah menyerap sekitar 40 persen atau Rp800 miliar. Seiring dengan bertambahnya ruas tol yang akan beroperasi, Astratel tahun inimengincar pendapatan dari usaha jasa jalan tol sebesar Rp1 triliun pada tahun ini, naik 10 persen dari capaian tahun lalu di angka Rp909 miliar.