Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (21/6/2016) ditutup naik sebesar 15 poin atau 0,31 persen ke level 4.878 setelah bergerak di antara 4.868-4.889. Sebanyak 174 saham naik, 113 saham turun, 89 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp6.540 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp262 miliar.
Informasi tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Rabu (22/6/2016).
"IHSG naik 15 point membentuk candle dengan body naik kecil dan shadow diatas dan bawah indikasi konsolidasi menguat. IHSG sudah men-capai target naik dari panah beli di level 4888 masih berpeluang menguat terbatas dengan resistance di level 4900 sampai 4940 dan support di level 4863 sampai 4800," kata Kiswoyo.
Sementara pasar saham Amerika Serikat ditutup positif dipimpin penguatan saham sektor teknologi setelah Gubernur Federal Reserve Janet Yellen memberikan pernyataan optimis terhadap perekonomian dan meredakan risiko terjadinya sebuah resesi, sementara kecemasan menjelang referendum di Inggris masih menahan rally bursa saham. Yellen memperingatkan bahwa referendum mengenai keanggotaan Inggris di dalam Uni Eropa hari Kamis nanti (23/6/2016), bersama dengan perlambatan sektor tenaga kerja AS, menimbulkan risiko bagi outlook perekonomian dunia.
"Dow Jones ditutup naik 0.13 persen, Nasdaq naik 0.30 persen dan S&P Indek naik 0.27 persen," ujar Kiswoyo.
Pasar saham kawasan Eropa ditutup menguat seiring keyakinan para pelaku pasar Inggris akan memilih untuk bertahan di Uni Eropa meski dua jajak pendapat terbaru menunjukkan dukungan yang sama besar untuk “keluar” atau “bertahan.” Pasar mulai waspada seiring keuntungan yang lebih rendah dibandingkan penguatan sesi sebe-lumnya. Jajak pendapat ORB menunjukkan "bertahan" lebih unggul, sebaliknya grup "keluar" unggul 2 persen berdasarkan hasil jajak pendapat YouGov. Ada ketakutan aksi jual besar-besaran dapat terjadi jika jajak pendapat berbalik mendukung untuk Brexit.
"FTSE di Inggris ditutup naik 0.36 persen, DAX Jerman naik 0.54 persen dan CAC Prancis naik 0.61 persen," jelas Kiswoyo.
Adapun Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo optimis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada tahun 2016 bisa tercapai. Hal itu diungkapkan menyusul tercapainya kesepakatan antara pemerintah dan Badan Anggaran DPR-RI tentang postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan, dengan asumsi makro pertumbuhan ekonomi di 5,2 persen. BI di pembahasan dengan Komisi XI sependapat dengan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen. Tetapi BI dapat memahami apabila pertumbuhan ekonomi lebih dari 5,2 persen.
"Dalam banyak hal adalah kondisi tax amnesty belum dimasukkan, pendapatan dari kebijakan pengampunan pajak dapat digunakan untuk mendukung pengeluaran pemerintah, dan bisa membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi," tutup Kiswoyo.