Pemerintah terus mematangkan upaya memberikan kemudahan bagi diaspora Indonesia untuk berinvestasi di sini. Kemarin, Senin (20/6/2016), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengadakan rapat pembahasan bersama Kementerian dan Lembaga. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BKPM Franky Sibarani, serta dihadiri oleh pejabat-pejabat dari kementerian teknis lainnya seperti Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F. Sompie.
Franky juga didampingi oleh pejabat eselon I dan II BKPM yang terkait terhadap upaya pemerintah fasilitasi termasuk diantaranya Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Investasi dan Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal.
Franky menyampaikan bahwa pembahasan tersebut untuk mematangkan fasilitasi yang dapat diberikan ke diaspora, sebelum dibawa ke Rapat Koordinasi tingkat Kementerian Koordinator Perekonomian. “Potensinya sangat besar sekali. Diaspora Indonesia di luar negeri berjumlah sekitar 8 juta orang tersebar di 35 negara. Nilai remitansi saat ini mencapai 8 miliar Dolar Amerika Serikat (AS),” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Selasa (21/6/2016).
Franky menambahkan bahwa Presiden dalam kunjungannya ke Korea Selatan juga menyatakan pemerintah akan mempermudah diaspora untuk berinvestasi dan diperlakukan sebagai penanaman modal dalam negeri. ”Aturan kemudahan investasi bagi diaspora Indonesia diharapkan selesai dalam waktu 4 bulan,” paparnya.
Hal ini yang mendorong BKPM mengkaji upaya untuk memfasilitasi peran diaspora sebagai salah satu kelompok masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri sebagai pendorong investasi masuk ke Indonesia. Dalam upaya tersebut, beberapa kementerian terkait melakukan rapat membahas pemaparan dan penetapan usulan fasilitasi dari masing-masing instansi Kementerian dan Lembaga.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pertemuan yang dilakukan bertujuan untuk mencari formula fasilitasi yang pas yang dapat membantu diaspora tersebut terutama terkait dengan peran mereka untuk membantu memfasilitasi masuknya investasi ke Indonesia. “Di era persaingan seperti saat ini, perlu sinergi dari berbagai pihak, termasuk dengan Diaspora yang potensinya besar sekali,” lanjutnya.
Tahun 2016 ini, pemerintah menargetkan angka realisasi investasi masuk dapat mencapai Rp594,8 triliun. Realisasi ini diharapkan dikontribusi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM mendukung upaya pemerintah untuk mendorong penyerapan 2 juta tenaga kerja.