Suara.com - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyatakan kondisi pasar perumahan akan membaik dua bulan pascalebaran seiring dengan keuangan masyarakat yang mulai stabil.
"Kalau saat ini kondisi pasar perumahan belum terlalu baik, banyak yang menggunakan anggaran mereka untuk fokus kebutuhan Lebaran," kata Wakil Ketua REI Jawa Tengah Bidang Tata Ruang Joko Santoso di Semarang, Selasa (21/6/2016).
Terutama untuk rumah menengah dengan harga di kisaran Rp200 juta-500 juta, penurunan penjualan akan terasa cukup signifikan.
"Berbeda dengan rumah rumah atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), kemungkinan satu bulan setelah Lebaran penjualan akan kembali baik mengingat mereka butuh rumah sesegera mungkin dan harganya terjangkau," katanya.
Sedangkan untuk rumah menengah, karena harganya yang lebih tinggi maka masyarakat cenderung menunda dan menunggu kondisi keuangan mereka kembali stabil.
Sementara itu, Joko mengatakan penurunan tersebut umum terjadi setiap tahun sehingga pengembang tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kondisi pasar saat ini.
"Apalagi saat ini juga bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah dimana pengeluaran masyarakat semakin besar," katanya.
Melihat kondisi tersebut, kebutuhan untuk rumah cenderung ditunda hingga beberapa bulan ke depan. Meski demikian, pihaknya berharap masyarakat tidak terlalu lama menunda pembelian rumah.
"Harga rumah akan terus meningkat dari tahun ke tahun, kalau menunda terlalu lama harga akan kembali meningkat mulai dari rumah sederhana, menengah, hingga mewah," katanya.
Untuk diketahui, penurunan penjualan ini terlihat dari hasil pameran rumah yang diselenggarakan oleh REI pada pertengahan Juni.
Jika pada bulan-bulan sebelumnya realisasi penjualan rumah setiap kali pameran antara 50-70 unit, pada pameran di pertengahan bulan puasa ini realisasi penjualan hanya sebanyak 30 unit. (Antara)