Brexit Dianggap Jadi Racun Bagi Perekonomian Eropa

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 21 Juni 2016 | 09:12 WIB
Brexit Dianggap Jadi Racun Bagi Perekonomian Eropa
Kampanye referendum Inggris terkait keikutsertaan di Uni Eropa, Kamis (16/6/2016). [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan menyebabkan ketidakpastian besar dan hilangnya kepercayaan, dan secara signifikan merugikan ekonomi Inggris dan Eropa. Pernyataan ini dikeluarkan oleh kelompok perdagangan luar negeri terkemuka Jerman pada Senin (20/6/2016).

"Brexit akan menyebabkan ketidakpastian dan hilangnya kepercayaan selama bertahun-tahun. Ini adalah racun bagi perekonomian di Inggris, tetapi juga untuk Eropa secara keseluruhan," kata Anton F. Boerner, Presiden asosiasi perdagangan luar negeri Jerman BGA.

Dia berargumen bahwa jika Inggris meninggalkan Uni Eropa, kedua belah pihak akan menghabiskan dua tahun untuk menegosiasikan hubungan ekonomi masa depan, termasuk masalah akses ke pasar tunggal Eropa dan sektor keuangan.

"Selama kebuntuan ini, ketidakpastian besar akan tersebar luas selama hubungan ekonomi masa depan berada dalam kebingungan. Biaya transaksi yang tidak produktif akan meningkat jauh di kedua pihak," kata Boerner, menambahkan bahwa Brexit juga akan merugikan perekonomian Jerman, terutama sektor otomotif, kimia dan farmasi negara tersebut.

Pada 2015, Jerman mengekspor barang-barang senilai 89,3 miliar euro (100, 99 miliar dolar AS) ke Inggris. Dengan total volume 127,5 miliar euro ekspor dan impor, Inggris berada di peringkat kelima di antara mitra dagang paling penting Jerman.

Pekan lalu, lembaga ekonomi Ifo Jerman mengatakan Brexit adalah risiko terbesar untuk ekonomi Jerman saat ini. Dalam jangka panjang, itu akan merugikan ekonomi Jerman hingga tiga persen dari produk domestik bruto (PDB). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI