Menteri PUPR Klaim Pembebasan Lahan Infrastruktur Kini Cepat

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 20 Juni 2016 | 12:01 WIB
Menteri PUPR Klaim Pembebasan Lahan Infrastruktur Kini Cepat
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono (tengah), tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/4/2016). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan infrastruktur kini tak serumit dahulu. Kemunculan UU No 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum telah membuat keadaan kini jauh lebih baik.

"Sewaktu belum ada UU No 2 Tahun 2012 memang iya, banyak terhambat pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur," kata Basuki dalam wawancara khusus dengan Suara.com di acara Buka Puasa Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) di Jakarta, Minggu (19/6/2016).

Basuki menegaskan konteks Presiden Joko Widodo menyebut banyak proyek infrastruktur terhambat pembebasan lahan mengacu proyek tol Pemalang-Batang. Dalam proyek tersebut, investor yang mengerjakan sudah ditunjuk sejak tahun 1996. "Tapi memang tidak jalan-jalan karena terhambat pembebasan lahan," ujar Basuki.

Namun setelah muncul  UU No 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, proses pengerjaan proyek tol Pemalang-Brebes jauh lebih cepat dan akhirnya bisa diresmikan Presiden Jokowi proses konstruksinya.

Basuki mengklaim kini sejak ada UU tersebut, proses pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur jauh lebih efektif di lapangan. Indikatornya, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian PUPR untuk pembebasan lahan sudah terserap habis. "Kalau jalan tol, pakai dana talangan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)," tutup Basuki.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan selama ini pembebasan lahan menjadi kendala utama pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada peletakan batu pertama atau groundbreaking ruas Tol Pemalang Batang dan Batang - Semarang di Desa Pasekaran, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (17/6/2016).

Jokowi mengakui bahwa terkendalanya pembangunan oleh masalah pembebasan lahan mengakibatkan Indonesia sulit bergerak untuk memenangkan persaingan antarnegara.

"Negara lain sudah buat tol puluhan ribu kilometer, sudah buat kereta api ribuan kilometer. Kita baru mau bikin jalan tol di Jawa saja sampai sekarang belum selesai-selesai. Tidak bisa sambung-sambung," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI