Suara.com - Nahdlatul Ulama (NU) mengajak masyarakat baik muslim maupun nonmuslim untuk berinvestasi di pasar modal syariah. Imbauan ini dikeluarkan setelah diluncurkan reksa dana NU "Cipta NUsantara Syariah Berimbang" jenis campuran pada Jumat (17/6/2016) lalu.
"Kami mengajak masyarakat untuk bisa menjadi investor karena potensinya masih sangat besar di pasar modal syariah namun pertumbuhannya masih kecil," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud, di Jakarta, Minggu (19/6/2016).
Lebih lanjut Marsudi mengatakan, dengan adanya produk investasi reksa dana syariah campuran Cipta NUsantara Syariah Berimbang, NU bisa turut menggerakkan industri dan menumbuhkan partisipasi masyarakat di pasar modal syariah. Selama ini, angka partisipasi di sektor tersebut masih minim yakni 0,2 persen dari total penduduk Indonesia.
Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, pertumbuhan nilai investasi pada pasar modal syariah masih berada di bawah 5 persen. Padahal, saham syariah tumbuh delapan persen per tahun, Nilai Aktiva Bersih (NAB) tumbuh 16,4 persen per tahun, dan outstanding sukuk perusahaan per tahun tumbuh 3,9 persen.
Karena itu, NU terus menyosialisasikan Cipta NUsantara melalui jaringan kepengurusan 52.282 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 14 negara. Marsudi berharap baik warga NU yang mencapai lebih dari 83 juta orang maupun warga nonmuslim Indonesia, juga bisa berkontribusi di pasar modal syariah sekaligus berdonasi. (Antara).