KKR akan Suntik Modal Rp701,70 Miliar Pada Japfa

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 17 Juni 2016 | 14:29 WIB
KKR akan Suntik Modal Rp701,70 Miliar Pada Japfa
Usaha perikanan milik PT Japfa Comfeed Indonesia tbk. [japfacomfeed.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) tersiram sentimen positif. Investor baru segera masuk emiten pakan ini. KKR Jade Investment Pte Ltd yang terafiliasi dan dimiliki Kohlberg Kravis Roberts & Co LP (KKR) membeli 10,44 persen saham JPFA.

Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Jumat (17/6/2016).

KKR Jade akan menyuntik modal ke JPFA senilai Rp 701,70 miliar lewat pembelian saham baru dengan mekanisme private placement. KKR Jade juga membeli sebagian kecil saham pemegang saham mayoritas JPFA.

Masuknya KKR akan membuat pertumbuhan JPFA makin positif, penambahan saham baru ini akan mendilusi earning per share sebesar 7 persen. Beban bunga akan berkurang karena JPFA akan melunasi se-bagian utang. Perseroan akan menggunakan dana private placement ini untuk menurunkan utang, investasi, modal kerja dan kebutuhan lain. Kiswoyo memprediksi, laba bersih JPFA akan tumbuh 9,6 persen tahun ini.

Sementara PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) berniat mengucurkan dividen tunai 2015 senilai total Rp475,54 miliar atau setara Rp29 per saham. Dividen tersebut lebih besar dibandingkan dividen 2014 senilai Rp18 per saham. Komitmen membagi dividen akan berlanjut pada tahun buku 2016.

Apalagi, kinerja CPIN terus membaik ketimbang tahun lalu. CPIN memasang target pertumbuhan bisnis pada tahun ini sebesar 15 persen, target itu akan dibarengi dengan strategi pemasaran. Mayoritas penjualan CPIN langsung menyasar customer. Dengan menganggap customer sebagai rekan bisnis dan teman, tentu loyalitasnya akan terjamin.

"CPIN juga memperkuat diversifikasi produk, terutama di segmen beverages yang merupa-kan segmen baru yang telah dirintis sejak dua tahun lalu," tutup Kiswoyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI