Adapun Harga minyak mentah WTI terus melemah di pekan ini karena masalah oversuplai semakin memburuk dan data mingguan jumlah sumur minyak AS semakin meningkat. Harga tetap bearish secara fundamental dan dapat semakin melemah apabila kekhawatiran tentang penurunan permintaan global memberi motivasi bagi investor bearish untuk menjalankan aksi jual besar-besaran. Hampir tidak ada harapan bahwa OPEC akan dapat mencapai kesepakatan. Sementara itu, Iran semakin menggenjot produksi untuk merebut pangsa pasar sehingga harga minyak sepertinya masih akan terus rendah. Dari sudut pandang teknikal, harga WTI diperdagangkan di bawah 20 SMA harian dan penurunan di bawah 47 Dolar AS akan membuka jalan menuju level 4,.50 Dolar AS.
Sementara, harga emas mengalami reli hebat dan harga melonjak ke level tertinggi 1313 Dolar AS karena ekspektasi peningkatan suku bunga AS di triwulan 2 semakin menipis. Pernyataan FOMC di hari Rabu (15/6/2016) yang bernada agak dovish ditambah penghindaran risiko terkait Brexit membuat pesona logam mulia ini sangat meningkat sehingga memberi peluang bagi pembeli. Emas menjadi bullish pada rentang waktu harian dan lemahnya USD memberi momentum bagi harga Emas untuk mendekati 1315 Dolar AS atau bahkan lebih tinggi lagi. "Dari sudut pandang teknikal level resistance sebelumnya sekitar $1300 dapat menjadi support dinamis untuk lonjakan menuju 1315 Dolar AS," tutup Lukman.