BI Ungkap Pentingnya Hedging di Perbankan Syariah

Jum'at, 17 Juni 2016 | 13:03 WIB
BI Ungkap Pentingnya Hedging di Perbankan Syariah
Kantor Pusat Bank Indonesia di jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bank Indonesia menyatakan penglolaan risiko nilai tukar bagi perbankan dan nasabah syariah menjadi semakin penting.

Hal ini tidak terlepas dari tingginya pertumbuhan aset bank syariah beberapa tahun terakhir serta potensi peningkatan transaksi valas baik oleh perbankan maupun nasabah syariah seperti dana haji dan umroh.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar menjelaskan, salah satu upaya untuk mitigasi risiko nilai tukar tersebut adalah melalui transaksi lindung nilai atau hedging sesuai prinsip syariah.

"Hedging syariah ini diharapkan dapat menjadi stimulus perkembangan industri keuangan syariah Indonesia. Hedging syariah menjadi solusi untuk mitigasi risiko nilai tukar. Pasalnya, kondisi dolar yang terus mengalami pasang surut menutut kita untuk mengantisipasi kerugian, makanya ini (hedging) dinilai sangat penting," kata Hendar saat ditemui di kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016).

Ia menjelaskan, hedging syariah memiliki karakteristik yang unik. Pertama, hedging syariah tidak boleh dilakukan untuk tujuan yang bersifat spekulatif sehingga wajib memiliki underlying.

"Kedua, transaksi ini hanya boleh dilakukan apabila terdapat kebutuhan nyata untuk mengurangi risiko nilai tukar di masa mendatang terhadap mata uang asing yang tidak dapat dihindarkan. Dan terakhir adanya penggunaan akad muwa’adah," katanya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI