Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani hari ini, Jumat (17/6/2016) dijadwalkan melakukan pertemuan dengan 10 perusahaan di Shanghai, Cina. Kunjungan ke Shanghai akan menutup serangkaian pertemuan roadshow yang dilakukan di tiga kota utama di Cina yakni Qingdao, Hangzhou dan Shanghai. 10 perusahaan yang ditemui terdiri dari beberapa sektor yakni farmasi, pembangkit listrik, industri pemanis buatan, otomotif serta perbankan.
Franky Sibarani menyampaikan bahwa pertemuan yang dilakukan bertujuan untuk menyampaikan perkembangan-perkembangan terkini menganai peraturan maupun potensi investasi di Indonesia. “Contohnya terkait farmasi dengan adanya Perpres Nomor 44 tahun 2016, regulasi di sektor farmasi lebih terbuka untuk investor,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Jum’at (17/6/2016).
Menurut Franky, dari regulasi sebelumnya industri bahan baku farmasi yang maksimal 85% asing, kini terbuka hingga 100 persen untuk asing. “Dengan lebih terbuka, diharapkan mempermudah investor untuk masuk dan menanamkan modalnya di sektor tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut Franky menjelaskan bahwa pertemuan dengan delapan perusahaan di Shanghai memiliki arti strategis karena lokasi Shanghai sebagai pusat bisnis Tiongkok. “Ini sekarang kami bertemu dengan perusahaan dengan skala-skala besar. Nilai investasinya cukup signifikan,” lanjutnya.
Salah satu perusahaan yang diagendakan bertemu adalah perusahaan pembangkit listrik Cina yang telah memiliki join venture dengan PT Pembangkit Jawa Bali untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 2 x 1.000 MW serta join venture dengan swasta nasional untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 2 x 300 MW. “Total investasi mereka mencapai 2,7 miliar Dolar AS. Keduanya merupakan proyek penting untuk mendukung program pembangunan pembangkit listrik 35 GW,” sebutnya.
Dalam kunjungan yang dilakukan oleh Kepala BKPM ke dua kota Cina sebelumnya, Kepala BKPM juga dijadwalkan untuk berbicara dihadapan 250 pengusaha dan calon investor potensial dari Cina.
Kunjungan yang dilakukan oleh Kepala BKPM adalah bagian dari Roadshow pemasaran investasi ke 10 provinsi di Cina. Cina telah menjadi salah satu sumber investasi utama bagi Indonesia. 2,6 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) investasi terealisasi sejak tahun 2010. Terutama di sektor infrastruktur, industri logam, mesin, dan elektronik.
Sejak 2010, sudah 52,3 miliar AS komitmen investasi asal Cina terdaftar di BKPM. Dari data yang dimiliki oleh BKPM, periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi dari Republik Rakyat Cina mencapai 464 juta Dolar AS terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Cina tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong (RRT).