Jelang Puasa dan Lebaran, Impor Ilegal Disinyalir Semakin Marak

Kamis, 16 Juni 2016 | 13:50 WIB
Jelang Puasa dan Lebaran, Impor Ilegal Disinyalir Semakin Marak
Aktivitas bongkar muat (Dwelling Time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (18/2). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi mengatakan, tren impor ilegal saat menjelang bulan puasa dan lebaran semakin marak dibandingkan bulan lainnya.

"Karena permintaan kan meningkat, jadi para pengusaha ini mencari berbagai cara untuk meraup keuntungan," kata Heru saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/6/2016).

Ia pun mengatakan, tren impor ilegal di tahun 2016 ini dinilai mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu.

"Saya kira menjelang lebaran ya semua komoditas yang demand-nya banyak, pasti mereka akan coba masukkan secara ilegal. Seperti bawang merah di Selat Malaka, Gula juga saya kira ada yang mau selundupkan. Saya kira prinsip ekonomi jadi pertimbangan mereka, karena puasa kan biasanya harga-harga bergerak naik," katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengaku akan memperketat pengawasan. Jika para importir tidak memiliki izin impor atau dokumen impor atau PUB dipalsukan, pihaknya tak akan segan-segan untuk mencabut izin iportir ilegal tersebut.

"Kalau ada tindak pidana, ya pasti akan kami pidanakan. Kalau nggak punya izin impor, kan berarti ilegal, izinnya akan kami cabut. Nggak bisa masuk ke sini lagi," tegasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI