Suara.com - Center of Reform on Economics Indonesia memprediksi tingkat inflasi pada bulan Juni dan Juli 2016 di atas satu persen. Hal tersebut terjadi lantaran adanya momen bulan puasa dan Lebaran.
"Diperkirakan inflasi akan meningkat diatas satu persen karena harga pangan itu mengalami kenaikan yang signifikan sehingga inflasi umum bulanan pada Juni-Juli ini berpotensi meningkat di atas satu persen," kata Ketua Direktur Riset Core Mohammad Faisal dalam diskusi bertajuk Mitigasi Inflasi Kebutuhan Pokok di Momen Ramadan dan Lebaran di kantor Core, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2016).
Faisal menjelaskan beberapa kebutuhan bahan pokok yang akan menjadi faktor utama pendorong inflasi adalah cabai merah keriting, gula, telur ayam, dan daging ayam ras.
"Kalau kita lihat kan daging sapi, tapi bukan daging sapi yang menjadi pendorong inflasi, tapi justru cabai yang mendorong inflasi, karena kenaikannya sampai 11 persen dan kenaikan tertinggi di gula pasir yang sampai 17 persen," katanya.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada pemerintah untuk bekerja keras menstabilkan harga pangan jika tingkat inflasi ingin terkendali.
"Salah satunya soal data. Kalau data pangan ini jelas, pasti distribusi bisa lancar sampai ke masyarakat. Kalau tumpang tindih akan sulit," kata dia.