Mungkin saat ini nama Sandiaga Uno (46) cukup sering mampir di telinga anda. Maklum, Sandiaga memang disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat penantang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Namun sosok Sandy awalnya bukan tokoh yang sejak awal besar di dunia politik. Sandi justru besar dalam dunia bisnis sebagai salah satu pengusaha muda paling brilian semenjak 1 dekade yang lampau.
Pemilik nama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno ini lahir di Rumbau, Pekanbaru, Provinsi Riau pada 28 Juni 1969.
Sandiaga muda adalah lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Sandiaga yang baru lulus lantas mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00.
Kemudian, pada tahun 1993 ia bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus di MP Holding Limited Group (mulai 1994). Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 Dollar AS per bulan. Namun, krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut.
Sandi pun terpaksa menelan pil pahit dan pulang ke Indonesia dengan predikat pengangguran. Meskipun demikian, karena kejadian tersebut, Sandi Uno kemudian mengubah cara pandangnya dan berbalik arah menjadi pengusaha.
“Saya memang tidak punya kemewahan untuk memilih jalan hidup sebagai pengusaha. Saya jadi pengusaha itu karena murni kecelakaan. Karena kondisi ekonomi waktu itu sangat terpuruk, saya tahu tidak mungkin diterima bekerja ditempat lain. Saya dipaksa merubah cara berpikir saya menjadi seorang pengusaha. Alhamdulillah, ternyata ini memang jalan yang Allah tunjukkan,” kata Sandiaga dalam wawancara khusus dengan Suara.com, di Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Awal karis bisnis Sandi dimulai pada tahun 1997 saat mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani (kini menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Kemudian, pada 1998 ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.
Berbekal jejaring yang bagus dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandiaga sukses menjalankan bisnis tersebut. Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.