Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani hari ini, Selasa (14/6/2016) dijadwalkan tiba di Qingdao, Provinsi Shandong, Republik Rakyat Cina (RRC), untuk memulai kegiatan pemasaran investasi, sebagai bagian dari Roadshow pemasaran investasi ke 10 provinsi di Cina. Kegiatan pemasaran investasi ke Cina kali ini direncanakan dilakukan di tiga kota tujuan, di antaranya Qingdao (Provinsi Shandong), Hangzhou (Provinsi Zhejiang), dan Shanghai. Fokus utama kegiatan adalah menyampaikan ke calon investor potensial Cina delapan intisari perubahan daftar negatif investasi serta bertemu dengan beberapa perusahaan yang telah menyatakan minatnya untuk menanamkan modal di Indonesia.
Franky Sibarani menyampaikan bahwa di tiga kota tersebut, dirinya dijadwalkan menjadi keynote speech dari kegiatan Indonesia Investment Seminar yang digagas oleh perwakilan RI setempat bekerjasama dengan Ministry of Commerce RRC. “Fokus kunjungan adalah menyampaikan reformasi kebijakan investasi yang dilakukan terutama terkait dengan perubahan DNI,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Selasa (14/6/2016).
Franky menjelaskan bahwa terdapat delapan tujuan perubahan dari perubahan DNI yang diterbitkan oleh pemerintah. “Pertama, adalah mengurangi biaya logistik. Kedua, meningkatkan produksi obat. Ketiga, menumbuhkan ekonomi digital, kemudian Keempat, menggairahkan usaha retail,” paparnya.
Selain itu Perpres Nomor 44 Tahun 2016 tersebut juga bertujuan untuk kelima, mendukung energi terbarukan, tujuan keenam adalah mengembangkan industri film. Ketujuh, membangun keterampilan. serta kedelapan, mendorong industri pariwisata.
Franky menilai delapan tujuan perubahan tersebut diharapkan dapat mendorong investasi Cina ke Indonesia. “Tiongkok telah menjadi salah satu sumber investasi utama bagi Indonesia. US$ 2,6 miliar investasi terealisasi sejak tahun 2010. Terutama di sektor infrastruktur, industri logam, mesin, dan elektronik. Sejak 2010, sudah US$ 52,3 miliar komitmen investasi asal Tiongkok terdaftar di BKPM,” lanjutnya.
Franky menambahkan bahwa kunjungan kali ini merupakan kunjungan kedelapan dalam kurun 1,5 tahun dirinya menjabat di BKPM. “Ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk menarik investasi dari Cina terus dilakukan secara intensif,” jelasnya.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Qingdao, turut hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk Cina Soegeng Rahardjo, Director General of the Investment Promotion Bureau, Ministry of Commerce of the People’s Republic of China Mr. Liu Dianxun, Minister Counselor for Economic and Commercial, Embassy of People’s Republic of China in Jakarta Mr. Wang Liping, Gubernur Provinsi Shandong Mr. Guo Shuqing, Walikota Qingdao Mr. Zhang Xinqi.
Dari data yang dimiliki oleh BKPM, periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi dari RRC mencapai 464 juta Dolar Amerika Serikat (AS) terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Cina tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong (RRC).