Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hingga Juni 2016 penyaluran program kredit usaha rakyat sudah mencapai Rp46,1 triliun. Kredit sudah diberikan untuk sektor mikro sebesar Rp29,9 triliun dan ritel Rp16,1 triliun. Sementara untuk penempatan tenaga kerja Indonesia baru terealisasi Rp35,3 miliar.
“Realisasinya sudah 38,4 persen dari dari targetnya Rp120 triliun. Angka ini sampai 6 Juni 2016,” kata Darmin dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (13/6/2016).
Dia menjelaskan program KUR bertujuan untuk meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah.
Peningkatan UMKM diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Darmin menjelaskan agar pemberian KUR berjalan efektif, kementerian akan melakukan relaksasi dalam bentuk perubahan tingkat suku bunga KUR dari 12 persen menjadi sembilan persen.
Selain itu, dana KUR nanti bisa juga diperuntukkan bagi calon pekerja magang di luar negeri.
Relaksasi berupa perubahan pagu suku bunga KUR dari 12 persen menjadi sembilan persen. Selain itu, dana KUR juga bisa diberikan kepada calon pekerja magang di luar negeri. Kemenko juga memberikan perluasan pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya sebagai sektor yang biasa dibiayai KUR.
“Ini bagian untuk mendorong kredit agar sedikit terdongkrak walaupun tidak cukup berarti dibandingkan total kredit secara keseluruhan,” katanya.