Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku heran dengan kinerja Kementerian Pariwisata. Setiap tahun, kementerian ini menerima anggaran besar untuk pengembangan semua destinasi pariwisata, tapi kenapa hanya Bali yang berkembang dan dikenal dunia.
“Kalau kita lihat memang hanya Bali kan yang terkenal. Ternyata, setelah kami tahu permasalahannya lantaran, anggaran pariwisata tersebut diberikan ke 80 lokasi utama dan 200 lokasi sekunder, terang saja daerah kecil lainnya mendapatkan dana yang kecil, sulit jadinya mengembangkan wisata,” kata Rizal dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran di DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (13/6/2016).
Rizal mengatakan Tanah Air memiliki banyak sekali destinasi pariwisata yang unik. Namun, katanya, kurang publikasi sehingga kurang dikenal.
Itu sebabnya, tahun ini, Rizal berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata. Tahun ini, dia akan memfokuskan pengembangan 10 destinasi wisata lebih dulu. Tujuannya agar tak kalah dengan Pulau Dewata.
“Jadi anggarannya untuk membangun infrastruktur, baik dari jalan, pelabuhan atau bandara. Dan ini juga memberikan dampak positif dari sisi perekonomian untuk masyarakat di sekitar daerah wisata juga kan, potensi ekonomi akan besar,” katanya.
Pengembangan 10 destinasi wisata ditargetkan dapat mendatangkan 20 juta wisatawan sehingga target pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat menerima devisa negara sebesar 20 miliar dolar AS tercapai.
“Sekarang kan sudah ada kebijakan bebas visa, jadi turis yang mau masuk Indonesia tidak perlu lagi membayar visa. Manfaatnya luar biasa,” kata dia.