Senator: Bila Harga Daging Tak Turun, Menterinya Pecat Saja

Senin, 13 Juni 2016 | 15:18 WIB
Senator: Bila Harga Daging Tak Turun, Menterinya Pecat Saja
Pedagang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (7/6). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite II DPD Parlindungan Purba beserta senator asal Lampung Anang Prihantoro memantau harga daging jelang Lebaran di Pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah, Senin (13/6/2016). Dari pantauan di lapangan, harga daging sapi memang mengalami kenaikan yaitu mencapai Rp110 ribu per kilogram.

"Kalau melihat harga daging sapi menjelang Lebaran di sini sudah mencapai Rp110 ribu per kilogram," kata Anang di Pasar Bandar Jaya melalui pernyataan tertulis.

Anang mengatakan bagaimana masyarakat mampu membeli daging sapi bila harganya mencapai Rp110 ribu per kilogram hingga Rp120 ribu per kilogram.

"Presiden Joko Widodo juga sempat mengatakan harga daging menjelang lebaran harus di bawah Rp100 ribu per kilogram. Makanya, kami ingin mengetahui di lapangan seperti apa," tutur anggota Komite II DPD.

Menurut Anang pemerintah pusat harus lebih keras lagi untuk mencari cara supaya harga daging turun.

"Selain itu, peternak-peternak di desa yang mempunyai sapi juga harus mendapatkan manfaat dari laba kenaikan. Jangan perusahaan saja yang mendapatkan manfaat itu," kata Anang.

Ketua Komite II DPD Parlindungan Purba menambahkan dalam waktu dekat Komite II akan bertemu dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong.

Parlindungan menyarankan agar Pasar Bandar Jaya memiliki rumah potong hewan yang bisa mendapatkan sumber PAD bagi pendapatan daerah. Tetapi, pelaksanaannya harus tetap diawasi karena di salah satu kota ada rumah potong hewan, tapi harga dagingnya tetap mahal.

"Jadi perlu mekanisme supaya dikelola dengan baik. Intinya, kami berharap harus ada sistem pengendalian harga," kata senator asal Sumatera Utara.

Dia menambahkan berdasarkan masukan dari pedagang sapi, jika harga daging melebihi Rp100 ribu per kilogram, maka akan sepi pembeli. Untuk itu, sudah saatnya pemerintah mengintervensi harga pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI