Suara.com - Komisi XI DPR yang membidangi keuangan menetapkan rencana pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen. Namun hal tersebut kembali didorong untuk lebih progresif.
Anggota Komisi XI dari Partai Nasional Demokrat, Johnny Gerard Plate mengatakan keputusan tersebut atas pertimbangan realistis. DPR ingin memastikan bahwa APBN Perubahan 2016 akan menjadi APBN yang kredibel.
"Kalau tidak kredibel, kita khawatir akan mengganggu keseluruhan perekonomian kita," kata Johnny di Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Bila penerimaan dan perbelanjaann dalam RAPBN-P 2016 disusun secara realisitis dan disusul dengan perbaikan perangkat lainnya, maka peringkat investasi Indonesia akan membaik.
"Kalau ratingnya membaik, maka tentu semua pembiayaan-pembiayaan pinjaman, biaya pinjaman itu akan semakin rendah dan ini akan berdampak pada keseluruhan efisiensi dan keekonomisan perekonomian kita. Khususnya untuk produk-produk kita menjadi lebih efisien. Menjadi lebih efisien, itu yang kita harapkan. Jadi ini sangat menentukan," kata Johnny.