Mangkrak Zaman SBY, Proyek PLTU Batang Dilanjutkan Jokowi

Kamis, 09 Juni 2016 | 19:28 WIB
Mangkrak Zaman SBY, Proyek PLTU Batang Dilanjutkan Jokowi
Warga Batang membentuk tulisan Tolak PLTU dengan konfigurasi perahu [Antara/Yudhi Mahatma]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan financial closing Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batang, Jawa Tengah, senilai Rp4,2 miliar dolar Amerika Serikat dan sejumlah perjanjian proyek prioritas nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Pembangunan PLTU Batang sempat tertunda selama empat tahun karena masalah pembebasan lahan dan perizinan. ‎Sekitar 10 bulan setelah komitmen tersebut dibuat, masalah pembebasan lahan PLTU Batang akhirnya dapat diselesaikan.

Jokowi menanyakan kepada pemerintah Jepang mengenai komitmen pembiayaan proyek.

"Saya sampaikan ke pemerintah Jepang sudah selesai. Tugas saya menyelesaikan pembebasan lahan. Sekarang saya bertanya gantian kepada perdana menteri Jepang, financial closingnya kapan? Ternyata tadi sudah diselesaikan langsung. Financial closing sudah diserahkan, artinya proyek ini berjalan meski sedikit terlambat dari janji saya, mundur sedikit.‎ Tapi memang problem di lapangan bukan masalah yang remeh dan kecil," kata Jokowi.

Dia menuturkan penandatanganan financial closing PLTU Batang sekaligus menandakan bahwa pemerintah Indonesia dapat menyelesaikan permasalahan yang timbul di lapangan. Jokowi menegaskan, urusan yang terkait dengan kepentingan rakyat, dia pasti akan turung langsung untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

"Kalau itu untuk kebutuhan rakyat, kepentingan rakyat, kita akan juga ikut turun menyelesaikan masalah yang ada. Karena kita tahu, kalau ini tidak dimulai, saya sudah membayangkan 2019 byar pet akan tambah meluas. Begitu ini tidak selesai, investor lain juga akan berpikir ulang. Ini pesan bahwa pemerintah bisa menyelesaikan masalah," ujar dia.

Jokowi juga meminta komitmen para investor terkait dengan pengerjaan proyek tersebut. Dia tidak menginginkan pembangunan PLTU terhambat di tengah jalan.

"Sekarang pemerintah sudah selesaikan masalah, saya minta investor agar proyek ini jangan mundur. Tahun 2019 sesuai janjinya harus selesai. Saya ikuti, pasti saya cek dua-tiga kali ke lapangan. Urusan yang penting seperti ini pasti saya ikuti," tutur dia.

Proyek pembangunan jalan tol

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan perjanjian badan pelaksana kontraktor proyek untuk lima proyek jalan tol. Kelima proyek tersebut ialah jalan tol Manado-Bitung (Sulawesi Utara), jalan tol Balikpapan-Samarinda (Kalimantan Timur), jalan tol Pandaan-Malang (Jawa Timur), jalan tol Serpong-Balaraja (Banten), dan jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung (Lampung).

Jokowi menyinggung beberapa proyek jalan tol tersebut yang sebelumnya juga terhambat di tengah jalan. Dia mencontohkan untuk pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda juga sempat terhenti pembangunannya selama empat tahun dengan masalah yang juga sama, yakni pembebasan lahan.

"Begitu lihat di lapangan, ini sebenarnya masalah yang kecil. Tetapi karena tidak diketahui di lapangan ya kita tidak bisa perintah. Begitu lihat di lapangan, langsung kita perintah. Diselesaikan dengan cara ini, sudah. Ya rampung. Sudah ditandatangani, penjaminan juga sudah, berarti saya tinggal tunggu selesainya. Kapan selesai? Tahun 2018? Saya catat," kata dia.

REKOMENDASI

TERKINI