Jokowi Saksikan Penandatanganan 6 Proyek Strategis Nasional

Kamis, 09 Juni 2016 | 14:39 WIB
Jokowi Saksikan Penandatanganan 6 Proyek Strategis Nasional
Presiden Jokowi dan Menko Darmin saksikan penandatanganan 6 Proyek Strategis Nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6/2016). [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan kontrak sejumlah proyek strategis yang jadi prioritas nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6/2016). Penandatanganan proyek-proyek strategis nasional tersebut ditandatangani oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution dengan pihak perusahaan.
 
Menteri Darmin menjelaskan, ada enam proyek yang ditandatangani hari ini, yaitu Proyek PLTU Jawa Tengah yang berlokasi di Kabupaten Batang, Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan tol Balikpapan-Samarinda, Jalan tol Pandaan-Malang, Jalan tol Serpong-Balaraja, Jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung yang merupakan bagian dari‎ penugasan PT Hutama Karya (Persero) untuk membangun jalan tol Trans Sumatera. ‎Lima dari enam proyek tersebut menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha, sementara satu proyek merupakan penugasan kepada BUMN.
 
 "Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung penyediaan infrastruktur yang melibatkan badan usaha swasta maupun BUMN," kata Darmin dalam pidatonya.
 
Dia memaparkan, ‎salah proyek yang ditandatangani, yakni PLTU Batang memiliki total investasi sebesar 4,2 mliar Dollar Amerika Serikat (AS). Proyek tersebut merupakan kerjasama pemerintah dan badan usaha di sektor ketenagalistrikan pertama di Indonesia.
 
"Proyek ini memiliki nilai yang sangat signifikan bagi Indonesia. Karena merupakan proyek KPPU Listrik terbesar di Asia dengan kapasitas 2X1.000 MW yang menggunakan teknologi ultrasuper critical yang lebih efisien. Ini merupakan proyek KPPU kelistrikan pertama yang mencapai financial close," ujar dia.
 
Sedangkan proyek jalan tol ‎untuk di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi nilai investasinya adalah sebesar Rp48,8 triliun. Jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar daerah yang bisa memacu laju pertumbuhan ekonomi.
 
"Diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, menurunkan biaya logistik, meningkatkan daya saing, memperluas lapangan kerja, dan mendorong pengembangan wilayah sekitar. Kemudian juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan rakyat," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI