Suara.com - PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) berencana menambah modal dengan menerbitkan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) pada semester II mendatang. Dari aksi rights issue terse-but, perseroan membidik dana hingga Rp 1 triliun.
Informasit tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Rabu (9/6/2016).
Selain untuk injeksi modal anak usahanya, dana segar yang diperoleh dari non-HMETD akan digunakan untuk melakukan ekspansi anorganik. Tahun ini, BCAP mencari peluang untuk mengakuisisi beberapa bank dan bisnis asuransi. Sebagai informasi, pada 1 Juni lalu, BCAP juga sudah melakukan non-HMETD sebanyak 232,2 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan rights issue tersebut sebesar Rp 1.658 per saham, yang seluruhnya diambil bagian oleh induk BCAP, PT MNC Investama Tbk (BHIT).
"Dengan begitu, BCAP mendapat modal tambahan sebesar Rp 384,9 miliar," kata Kiswoyo.
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) tak mau ketinggalan momentum tren suku bunga murah. Produsen snack Taro ini berencana menerbitkan obligasi untuk melunasi sejumlah utangnya. Nilainya Rp 1,5 triliun, ada obligasi konvesional sekaligus sukuk. Rincian lebih lanjut atas obligasi ini akan diumumkan saat public expose yang rencananya digelar pekan depan.
Tapi Sjambirie memastikan, hampir 100 persen atas perolehan dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk refinancing sejumlah utang yang akan jatuh tempo. Berdasarkan laporan keuangan AISA kuartal I-2016, perseroan memiliki utang bank jangka pendek yang akan jatuh tempo tahun ini sekitar Rp1,62 triliun. "Utang ini berasal dari sejumlah bank," tutup Kiswoyo.