Suara.com - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, Indonesia harus meningkatkan smart city untuk daya saing nasional dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pasalnya, dalam beberapa tahun mendatang, perkotaan akan menjadi tumpuan perekonomian di Asia hingga 80 persen. Hal ini lantaran pertumbuhan masyarakat yang semakin tinggi.
"Oleh sebab itu, mengapa peningkatan smart city di kota-kota di Indonesia sangat penting. Ke depan di Asia, 80 persen itu peran dari kawasan perkotaan, dan hasil riset di tahun 2035 75 persen penduduk akan hidup di prkotaan jadi harus disiapkan untuk mendukung petumbuhan ekonomi yang akan datang," kata Agus saat menggelar konferensi persnya di kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016).
Agus menjelaskan, untuk menjadi kan sebuah kota terintergrasi dengan smart citu bukan hal yang mudah. Indonesia memerlukan master plan untuk perkembangan smart city tak hanya fisik tapi disiapkan bisa terintergrasi dengan teknologi sehingga memudahkan masyarakat.
"Misalnya dengan mengembangkan sistem teknologi terpadu, informasi, desa satelit di sekitarnya dan alokasi anggaran terhadap infrasturktur perkotaan yang bisa memberi sumber informasi dan konsistensi bagi seluruh masyarakat dan daerah di Indonesia," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut Agus, untuk mewujudkan program smar city tersebut, pemerintah akan memberikan perhatian khusus dengan membangun fasilitas pendukung seperti teknologi dan informasi yang canggih.
"Indonesia harus mengalokasikan anggaran mendukung pengembangan infrastruktur perkotaan. Perlu satu unit in charge untuk smart city untuk informasi pembangunan," tegasnya.