Kementerian Perindustrian mengapresiasi pemimpin daerah yang memacu industri baik kecil, menengah dan besar di kawasan bersangkutan. Kemenperin juga siap bahu membahu dengan pemda menggarap potensi daerah.
Demikian pokok-pokok pembicaraan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menerima kunjungan Walikota Tegal, Jawa Tengah, Siti Masitha Soeparno di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (31/5/2016).
“Kota Tegal termasuk daerah yang terus berkembang dan memiliki potensi industri yang kuat. Industri pengolahan diharapkan memberi nilai tambah produk perikanan laut, logam, permesinan, kerajinan, hingga olahan pangan hasil pertanian. Tegal juga terkenal dengan batik tegalan dan industri tekstil lainnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (31/5/2016).
Selain turut membantu dalam proses produksi, imbuh Menperin, pihaknya juga memberi perhatian pada peningkatan kualitas kemasan produk industri kecil dan menengah (IKM) Tegal. Langkah ini diyakininya memperkuat pemasaran dan perluasan penjualan.
Saleh bahkan menyodorkan ide konkret agar Pemkot Tegal mendorong pelaku industri, mitra dan pihak buyer mencantumkan keterangan “made in Tegal, Indonesia” pada kemasan.
“Ini strategi yang efektif memperkuat nama daerah. Apalagi, siapa di Indonesia yang belum pernah dengar nama ‘Tegal’. Saya yakin, ‘Tegal’ itu sudah jadi brand, tinggal kita memolesnya. Nah ke depan harus semakin mendunia,” kata pria yang juga sebagai politisi Hanura tersebut.
Senada, Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno optimistis industri di daerah yang dipimpinnya terus berkembang. “Tegal bahkan memiliki julukan Jepang-nya Indonesia karena banyaknya industri yang banyak menyerap tenaga kerja dan mengaplikasi teknologi yang terus berkembang,” ulasnya.
Merujuk situs resmi Pemkot Tegal, tegalkota.go.id, industri yang berkembang antara lain industri logam, shuttlecock untuk bulu tangkis, galangan kapal, tekstil yang juga memproduksi sarung dan batik motif tegalan, serta makanan minuman. Khusus logam, produk yang dihasilkan seperti komponen otomotif, komponen mesin tekstil, alat pertanian, alat listrik, hingga komponen pompa air.
Sementara, pelaku IKM di Tegal menghasilkan ikan asin, telur asin, pengasapan dan pemindangan ikan, fillet ikan, kue, tempe, terasi, bawang goreng, tenun, batik tulis, jumputan, sepatu sandal dan furnitur.
Usai pertemuan, Menperin dan Walikota Tegal menyempatkan mengunjungi Pameran Produk Industri Makanan dan Minuman di Plaza Pameran Industri Gedung Kementerian Perindustrian. Ajang ini berlangsung dari 31 Mei - 3 Juni 2016.
Walikota Tegal mengaku antusias dengan kegiatan pameran tersebut dan bakal memacu promosi industri Tegal melalui aktivitas serupa dan upaya sosialisasi lainnya. Apalagi, banyak IKM Tegal yang memproduksi makanan minuman khas Tegal.