Tulis semua utang yang Anda miliki, kalau perlu buat catatan khusus utang dan bacalah baik-baik. Dari sini Anda bisa menentukan prioritasnya, mana yang harus didahulukan dan mana yang masih bisa ditunda. Utamakan melunasi utang yang memiliki risiko besar, seperti utang di bank.
4. Pertimbangkan Kembali Jika Ingin (Kembali) Berutang
Apakah Anda ingin berutang untuk kebutuhan konsumtif? Sebenarnya utang untuk tujuan ini cenderung lebih berisiko. Kalaupun ingin tetap mengambilnya, mungkin hanya satu kata yang bisa mewakili untuk hal ini yaitu, hati-hati!
Kata hati-hati di sini bukan berarti melarang Anda berutang, akan tetapi cenderung menekankan untuk memiliki strategi pengelolaan keuangan yang kuat. Misalnya, Anda akan selalu butuh utang untuk mengembangkan usaha, dan itu sah-sah saja dengan syarat Anda harus mempunyai manajemen keuangan yang kuat. Dengan begitu, ketika Anda berutang, dapat segera dilunasi tepat waktu.
5. Saatnya Mengubah Kebiasaan
Sebuah solusi pasti untuk mengelola uang agar bisa membayar utang adalah mengubah kebiasaan. Jika ingin hasil yang instan, maka Anda juga harus mampu mengubah kebiasaan secara instan juga. Ubah kebiasaan mulai detik ini dan jangan menunggu kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di detik atau bahkan menit berikutnya.
Kebiasaan apa yang harus diubah? Sudah pasti adalah kebiasaan boros. Jika anda tidak mampu mengubah kebiasaan ini sendiri, segera mintalah bantuan orang lain yang bisa menguatkan tekad Anda untuk lebih berhemat.
6. Jadikan Utang sebagai Masalah Utama yang Harus Diselesaikan
Hampir sebagian besar utang yang ada di masyarakat adalah untuk tujuan konsumtif yang kadang di luar kemampuan. Kenali jenis utang ini, sesuaikan dengan kemampuan bayar, sesuaikan gaya hidup, dan fokus. Jika Anda disiplin, utang Anda akan lunas sesuai target.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Kunci Sukses dan Daftar Pilihan Bisnis Waralaba untuk Pemula
Cara Lengkap Peralihan Hak Tanah dan Bangunan Berakta Jual Beli