Pasar Global Siap Menyambut Kenaikan Suku Bunga The Fed

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 31 Mei 2016 | 13:08 WIB
Pasar Global Siap Menyambut Kenaikan Suku Bunga The Fed
Suasana perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (13/11). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (30/5/2016) ditutup naik sebesar 21 poin atau 0,44 persen ke level 4.836 setelah bergerak di antara 4.817 - 4.845. Sebanyak 166 saham naik, 120 saham turun, 108 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp4.784 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp652 miliar.

Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Selasa (31/5/2016).

"IHSG berhasil menguat 21 point membentuk candle naik dengan body agak kecil dan shadow di atas indikasi perlawanan atas penguatan. IHSG rawan koreksi, dengan support di level 4817 sampai 4778 dan resistance di level 4845 sampai 4877," kata Kiswoyo.

Pasar saham Amerika Serikat pada hari senin (30/5/2016) ditutup dalam rangka Memorial Day. Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan pasar global siap menyambut kenaikan suku bunga acuan the Fed musim panas ini, meskipun ia tidak menyebut kapan tanggal kebijakan ini dikeluarkan. Bullard menambahkan rebound GDP AS akan terjadi di kuartal dua namun ia tidak menyebutkan apakah Fed seharusnya menaikkan bunga acuan di Juni atau Juli. Komentarnya menyusul data revisi pada hari Jumat yang menunjukkan pertumbuhan kuartal pertama di AS tidak lemah seperti yang diperkirakan.

Sementara pasar saham kawasan Eropa ditutup positif. DAX Jermain menguat seiring rilis data inflasi yang memuaskan dan potensi pelemahan euro terhadap dolar AS yang di-harapkan dapat menopang perdagangan eksportir Jerman. Jerman sempat terjatuh dalam deflasi pada bulan April, namun diestimasi akan pulih pada bulan Mei dengan kenaikan 0,1 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Inflasi tahunan zona Euro sendiri diprediksi akan meninkgat menjadi -0,1 persen pada bulan Mei dari -0,2 persen pada bulan April. Data akan dirilis biro statistik pada hari Selasa. Investor juga memprediksi euro akan tertekan terhadap dolar AS dalam spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat. Angka Non-Farm Payrolls (NFP) bulan Mei akan dirilis pada hari Jumat pekan ini dan menjadi salah satu penentu peluang kenaikan suku bunga AS.

Pemerintah optimistis pertumbuhan Ekonomi pada periode April hingga Juni menda-tang akan meningkat ketimbang realisasi di kuartal sebelumnya. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal-II 2016 mencapai lebih dari 5 persen. Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian mengatakan, langkah utama yang dilakukan pemerintah untuk memulihkan perekonomian yakni dengan memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. Sebab itu, pemerintah akan terus memantau pengimplementasian paket kebijakan jilid pertama hingga ke-12 yang telah dikeluar-kan sejak September lalu serta penyiapan infrastruktut dasar. Sejatinya upaya yang dilakukan pemerintah baru bisa dilihat dampak positifnya pada jangka menengah dan jangka panjang. Meski begitu, sinyal-sinyal penguatan perekonomian saat ini su-dah mulai mengarah ke perbaikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI