Pertamina dan National Iranian Oil Resmi Teken Jual Beli LPG

Adhitya Himawan
Pertamina dan National Iranian Oil Resmi Teken Jual Beli LPG
Kantor Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]

Kedua perusahaan meneken pernjanjian jual beli LPG dengan total volume mencapai 600.000 MT.

PT Pertamina (Persero) dan National Iranian Oil Company kemarin, Senin (30/5/2016) telah menandatangani head of agreement (HoA) jual beli Liquefied Petroleum Gas (LPG) refrigerated dengan total volume mencapai 600.000 MT. 

Penandatanganan tersebut dilakukan di Teheran antara Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina Daniel Syahputra Purba dan Vice Director for International Affairs, Petroleum Product Marketing and Operation NIOC Moradi. Menteri ESDM Sudirman Said dan Meteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanggeneh ikut menyaksikan penandatanganan kesepakatan konkret dan bersejarah antara Pertamina dan NIOC.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5/2016) mengatakan kesepakatan Pertamina untuk pembelian LPG Refrigerated dari NIOC akan mulai efektif berjalan dengan target delivery perdana pada kuartal keempat 2016. Tahun ini, dijadwalkan pengiriman dilakukan sebanyak dua kargo, sedangkan pada tahun 2017 akan dikirimkan 12 kargo sehingga total volume mencapai 600.000 MT.

“Kesepakatan ini sangat strategis mengingat kebutuhan LPG di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2016 saja, penjualan LPG Pertamina tahun ini mencapai 7,5 juta MT atau meningkat sekitar 13,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pasokan dari Iran akan meningkatkan ketahanan pasokan LPG nasional,” terang Wianda.

Baca Juga: Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong 5 Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

Wianda menjelaskan selain kesepakatan LPG tersebut, Pertamina dan NIOC juga sepakat untuk melanjutkan pembicaraan mengenai  pasokan minyak mentah untuk kebutuhan Pertamina. Pertamina dan NIOC juga akan melakukan pembicaraan lebih jauh terkait dengan peluang kerjasama di sektor upstream.