Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk menugaskan PT Pelni melakukan studi membangun kapal peritis yang mutifungsi. Tujuannya untuk mensukseskan program tol laut yang digadang-gadang oleh Presiden Joko Widodo sejak mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Kalau dulu Pelni kan kerjanya ngurusin orang waktu liburan penuh, terus kosong, sekarang karena saingan dengan pesawat makin sedikit dengan Pelni, oleh karena itu Pelni kalau desain kapal jangan besar-besar, cukup ukuranna seribu passangers, tapi multifungsi, bisa ngangkut kontainer, storage, kemudian juga bisa untuk penumpang. Jadi kapal-kapal yang kita desain tidak terlalu besar, dan multipurpose, mengikuti perubahan permintaan," kata Rizal saat menggelar konferesi persnya usai menggelar Rakor Tol laut di Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2016).
Selain itu, pihaknya juga kapal yang dibuat oleh PT Pelni itu harus bisa menggunakan dua jenis bahan bakar Marine Fuel atau menggunakan gas. Hal ini juga bertujuan untuk menyukseskan program penggunaan energi baru terbarukan.
"Supaya bisa lebih efesien. itulah garis besarnya. Tol laut ini sangat bermanfaat, efektif ke beberapa rute, ada manfaatnya dalam kebutuhan pokok, kita akan tingkatkan lagi supaya lebih efektif dan akan diikuti dengan jembatan udara logistik," tegasnya.
Selain itu, lanjut Rizal, pihaknya juga akan meminta kepada Menteri Perdagangan, Thomas Lembong untuk mengumpulkan para pemain-pemain besar sistem distribusi agar mereka bisa memanfaatkan kapal reguler ini.
"Termasuk dalam semen, saya bekas presiden semen indonesia, karena tidak ada kapal, kita bikin kapal sendiri, kan tidak efesien, pulangnya kosong, ini kita bs kerjamasa dengan Pelnbi, supaya pakai kapal yang ada aja, tidak usah beli kapal yang baru supaya ada arus baliknya," kata Rizal.