Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani kembali memaparkan reformasi layanan investasi dalam forum bisnis di Montreal, Kanada, kemarin, Rabu (25/5/2016). Franky menyampaikan paparan dihadapan lebih 100 calon investor dalam acara Indonesia Business Forum: Opportunities in The Making yang digagas oleh KBRI Ottawa. Hadir memberikan sambutan Duta Besar RI untuk Kanada Teuku Faizasyah. Setelah acara business forum, Franky juga melakukan one-on-one meeting dengan sejumlah perusahaan besar asal Kanada yang diantaranya berasal dari sektor energi, telekomunikasi dan IT yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Kemudian, Kepala BKPM juga bertemu dengan 10 perusahaan QG100 di Montreal.
Franky Sibarani menyampaikan bahwa dalam roadshow pemasaran investasi ke Amerika Serikat dan Kanada, pihaknya terus mengoptimalkan dengan melakukan kegiatan diseminasi informasi mengenai reformasi layanan investasi. “Sebelumnya pada hari Selasa (24/5/2016), kami juga melakukan small group meeting dengan delapan perusahaan di Toronto, Kanada terdiri dari perusahaan di bidang pertambangan dan energi serta jasa konsultasi,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Kamis (26/5/2016).
Menurut Franky, kunjungan yang dilakukan ke Kanada cukup strategis untuk memetakan minat investasi negara tersebut ke Indonesia. Dia menyinggung mengenai pertemuan dengan perusahan anggota QG100. QG100 adalah organisasi nirlaba yang sifatnya private. “Organisasi ini terbatas kepada 100 perusahaan-perusahaan besar di dunia. QG100 berkantor di Quebec dan anggota-anggotanya termasuk pimpinan dari perusahaan-perusahaan terkemuka Kanada,” jelasnya.
Franky juga menyampaikan bahwa beberapa perusahaan Kanada tertarik menanamkan modal melalui skema public private partnership. “Beberapa hal utama yang telah disampaikan adalah terkait penyederhanaan layanan yang dilakukan oleh BKPM di antaranya adalah terkait PTSP, layanan investasi 3 jam, serta kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK). Selanjutnya, tim pemasaran investasi wilayah Amerika dan Kanada akan melakukan komunikasi dengan perusahaan untuk merealisasikan investasi mereka,” jelasnya.
Turut serta sebagai pembicara dalam forum di Montreal, Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Dirjen Penelitian Perdagangan dan Pengembangan Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti, Kadin Sumut Khairul Mahali serta perwakilan Kementerian Luar Negeri Andriana Supandy.
Dari data BKPM realisasi investasi dari Kanada pada per triwulan I tahun 2016 mencapai 37,6 juta Dolar Amerika Serikat (AS) berada di peringkat 16 terdiri dari 15 proyek dan menyerap 332 tenaga kerja. Untuk meningkatkan realisasi investasi tersebut, Kepala BKPM melakukan roadshow pemasaran investasi ke Amerika Serikat dan Kanada pada tanggal 23-28 Mei 2016.
Tercatat, ada lima forum bisnis yang akan diselenggarakan, masing-masing di Washington DC, Salt Lake City, dan Los Angeles untuk Amerika Serikat, serta Toronto dan Montreal untuk Kanada. Selain itu, Kepala BKPM juga akan mengadakan pertemuan one on one dengan perusahaan-perusahaan di kedua negara yang sudah mengindikasikan minat berinvestasi ke Indonesia, baik yang melakukan investasi baru maupun perluasan.
Untuk diketahui, BKPM pada tahun 2016 menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 persen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu.