Suara.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada Menteri terkait agar menurunkan harga-harga barang kebutuhan pokok di pasaranan diturunkan jelang bulan ramadan dan hari raya idul fitri.
Bahan pokok yang diminta harganya diturunkan di antara adalah daging, gula, minyak goreng, beras, cabai, dan lainnya.
"Kemarin setelah ratas (rapat terbatas), secara khusus Presiden sudah memanggil Menko Perekonomian, Mendag, Mentan, Menteri BUMN, dan didampingi Wakil Presdien. Intinya adalah Presiden minta harga-harga komoditas diturunkan," kata Pramono Anung, Sekretaris Kabinet kepada wartawan usai melepas keberangkatan Presiden ke Luar Negeri di Bandara Internasional, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
Dia menjelaskan, Jokowi ingin merubah kebiasaan setiap tahun menjelang bulan puasa dan lebaran harga-harga komoditas naik di pasaran. Mulai tahun ini Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebaliknya, yaitu jelang hari raya besar umat Islam tersebut semua harga-harga barang pokok harus diturunkan.
"Kalau dulu selalu sebelum lebaran terutama di bulan puasa mengalami kenaikan harga (barang), maka kali ini saat lebaran hal yang sudah menjadi kebiasaan itu akan diturunkan. Presiden meminta harga daging di bawah Rp80 ribu, demikian juga dengan harga gula diminta untuk turun dibandingkan dengan harga saat ini, termasuk harga bawang dan sebagainya," ujar dia.
Menurut dia, harga komoditas melonjak tinggi disebabkan karena permainan oleh spekulan di pasaran.
"Harga itu (komoditas) sudah keburu tinggi, yang akan dilakukan ada beberapa dari impor karena memang harganya mau diturunkan. Supaya para spekulan tidak bermain-main ketika mau puasa dan lebaran" tutur dia.