Jokowi Ingatkan Empat Hal Soal Investasi dari Rusia

Jum'at, 20 Mei 2016 | 00:13 WIB
Jokowi Ingatkan Empat Hal Soal Investasi dari Rusia
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan empat pimpinan perusahaan besar di Rusia, Kamis (19/5/2016). [Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan empat pimpinan perusahaan besar di Rusia, Kamis (19/5/2016). Kunjungan kehormatan dimaksudkan sebagai penjajakan kerjasama bisnis antara pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaan besar di Rusia.
 
Dalam pertemuan bisnis, Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
 
Usai pertemuan bisnis, Menteri Luar Negeri ‎Retno Marsudi mengatakan bahwa Presiden menyambut baik rencana investasi keempat CEO perusahan itu dan peningkatan investasi Rusia di Indonesia. Tapi  Jokowi mengingatkan  empat hal yang harus dipatuhi investor. 
 
"Pertama Presiden menekankan harus menghormati semua peraturan. Proses hilirisasi, lalu  melibatkan rakyat dan mendatangkan manfaat bagi rakyat serta kepatuhan pada masalah lingkungan," kata Retno.
 
Pertemuan bisnis pertama dilaksanakan pada pukul 10.00 waktu setempat antara Presiden Jokowi dan CEO Russian Railways, Oleg Belozerof. Russian Railways merupakan salah satu perusahaan transportasi terbesar di dunia. Di negaranya, Russian Railways bergerak dalam bidang infrastruktur dan pengoperasian layanan kereta api.
 
Dalam pembicaraan tersebut, pemerintah Indonesia dengan Russian Railways berbicara tentang kerja sama membangun rel kereta api untuk kargo yang akan membawa batu bara di Kalimantan. Sebelumnya pihak Russian Railways telah melakukan studi terkait dengan rencana pembangunan tersebut. 
 
Dalam perkembangannya, Russian Railways kemudian melihat potensi apakah kereta tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai kereta umum untuk penumpang. Terhadap keinginan Russian Railways tersebut, Menteri BUMN, Rini Sumarno, menjelaskan bahwa terdapat aturan-aturan yang harus dilihat dan dikaji terlebih dahulu.
 
"Kami sedang melihat kemungkinannya seperti apabila bekerja sama dengan Kereta Api Indonesia," kata Menteri BUMN yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.
 
Usai pertemuan bisnis pertama dengan Russian Railways, Jokowi melakukan pertemuan bisnis dengan tiga perusahaan tambang di Rusia, yakni Blackspace Group, RUSAL, dan Vi Holding Group. Sebelumnya, Blackspace Group diketahui telah beraktivitas di Sulawesi dan Kalimantan. Perusahaan yang berfokus pada penambangan batubara dan nikel tersebut ingin menjajaki kemungkinan kerjasama dengan BUMN Indonesia.
 
"Blackspace berharap untuk dapat meningkatkan usaha di Indonesia dan melihat kemungkinan  bagaimana bekerjasama dengan BUMN," kata Rini.
 
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menekankan bahwa proses pengolahan hasil tambang haruslah memperhatikan lingkungan dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
 
"Tapi yang juga ditekankan supaya hasil tambang ini diproses menjadi produk lanjutan sampai produk akhir. Karena dengan produk akhir itu nilai tambahnya lebih tinggi," kata Rini.
 
Senada dengan Blackspace Group, RUSAL yang juga merupakan sebuah perusahaan tambang dengan fokus produksi alumunium terbesar di dunia sedang menjajaki kemungkinan untuk dapat bekerja sama dengan BUMN.
 
"RUSAL sangat berharap untuk dapat bekerja sama dengan ANTAM dan INALUM untuk memproses produk alumunium," kata dia.
 
Menteri BUMN kemudian mengutarakan hal yang menarik dalam pertemuan bisnis antara Presiden Jokowi dengan Vi Holding Group.
 
"Mereka mengatakan memiliki teknologi baru agar bisa memproses nikel dengan harga yang sangat murah, hanya setengahnya dari sekarang," kata Rini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI