"Ini merupakan proving ground hi-tech pertama di Indonesia dan bahkan ASEAN. Di luar negeri, fasilitas serupa antara lain ada di Jepang dan Eropa," katanya.
Usai beroperasinya proving ground tahap pertama untuk ban kendaraan penumpang ini, Gajah Tunggal berencana membangun tahap kedua yang diperuntukkan bagi ban kendaraan off-road. Selain tes produk ban, fasilitas ini juga dapat digunakan oleh produsen kendaraan bermotor mitra Gajah Tunggal.
Direktur Gajah Tunggal Catharina Widjaja menambahkan, perseroan optimistis proving ground bakal efektif mendongkrak penjualan dan kepercayaan konsumen, termasuk meningkatkan penjualan ban sebagai original equipment manufacturer/OEM ke pabrikan otomotif.
Sejauh ini aktivitas produksi Gajah Tunggal menyerap tenaga kerja 14.000 orang. Kapasitas produksi perseroan, untuk ban mobil mencapai 55 ribu unit per hari dan ban motor sebanyak 95 unit per hari.
Nilai ekspor ban Gajah Tunggal mencapai 617,19 juta Dolar AS. Sepanjang tahun lalu penjualan ekspor menyumpang terhadap pendapatan sebesar 43 persen dan tahun ini ditargetkan 50 persen. Pasar AS berkontribusi hingga 70 persen dari total ekspor Gajah Tunggal, selain negara lain seperti Asia, Jepang, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan Amerika Latin.