Menperin: Investasi Jerman di Indonesia Rp325 Miliar di Q1 2016

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 19 Mei 2016 | 10:58 WIB
Menperin: Investasi Jerman di Indonesia Rp325 Miliar di Q1 2016
Gedung Kementerian Perindustrian, di Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Sabtu (14/5/2016). [Suaracom/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Investasi Jerman di Indonesia Terus Meningkat

Selama tiga tahun terakhir, proyek investasi Jerman ke Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2013 sebanyak 105 proyek dengan nilai investasi mencapai 53,3 juta Dolar Amerika Serikat (AS), tahun 2014 sebanyak 144 proyek senilai 50,1 juta Dolar AS, dan tahun 2015 tercatat 169 proyek senilai 57 juta Dolar AS atau setara Rp 750 miliar dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Rp 13.200.

“Pada triwulan I tahun 2016, sebanyak 29 proyek dengan nilai investasi sebesar 24,6 juta Dolar AS. Ini sekitar Rp 325 miliar,” sebut pria yang juga Politisi Hanura tersebut.

Aliran investasi Jerman di Indonesia untuk sektor industri meliputi Industri Alat Angkutan dan Transportasi; Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik; Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi; Industri Tekstil; Industri Makanan; Industri Kulit, Barang dari kulit dan Sepatu; Industri Karet, Barang dari karet dan Plastik; Industri Mineral Non Logam; serta industri lainnya.

“Beberapa tahun terakhir, perusahaan Jerman yang aktif dalam berinvestasi di Indonesia adalah Heidelberg Cement, Fresenius, Airbus dan Rheinmetall,” ujar Saleh seraya mengatakan Indonesia merupakan mitra dagang ke-43 Jerman. Di samping itu, Siemens berencana berinvestasi di bidang lokomotif kereta api dengan teknologi AC/AC yang memiliki keunggulan mesin yang kuat, perawatan yang lebih simple, irit bahan bakar dan emisi gas buang yang rendah.

Bahkan, Volkswagen akan membuka pabrik di Indonesia untuk menjadi basis produksi bagi kawasan Asia Tenggara. “Ferrostaal GmbH juga berencana membangun industri petrokimia di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat dengan total investasi sebesar 2,9 miliar Dolar AS,” ungkap Saleh.

Melalui pertemuan bilateral ini, Menperin mengharapkan para pelaku industri Jerman dapat memanfaatkan kesempatan berharga pada kunjungannya ke Indonesia untuk terus menggali peluang investasi, sekaligus membantu peningkatan SDM di bidang Industri.

“Ke depan, saya mendorong Perusahaan yang telah telah berinvestasi agar dapat lebih meningkatkan peran serta perusahaan lokal dalam pasokan rantai suplainya, seperti yang telah dilakukan oleh Perusahaan Jerman di bidang Pembangkit Listrik, Otomotif dan lain-lain,” paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI