Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia April 2016 mencapai 10,78 miliar Dolar AS atau turun 4,62 persen apabila dibandingkan Maret 2016. Demikian pula apabila dibanding April 2015 turun 14,62 persen.
"Impor nonmigas April 2016 mencapai 9,42 miliar Dolar AS atau turun 3,39 persen jika dibandingkan Maret 2016. Demikian pula apabila dibandingkan April 2015 turun 8,46 persen," kata Kepala BPS Suryamin dalam keterangan resmi, Senin (16/5/2016).
Impor migas April 2016 mencapai 1,36 miliar Dolar AS atau turun 12,32 persen jika dibandingkan Maret 2016. Demikian pula apabila dibandingkan April 2015 turun 41,74 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–April 2016 mencapai 42,72 miliar Dolar AS atau turun 13,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas 5,26 miliar Dolar AS (turun 37,70 persen) dan nonmigas 37,47 miliar Dolar AS (turun 8,44 persen).
Peningkatan impor nonmigas terbesar April 2016 adalah golongan barang dari besi dan baja 79,2 juta Dolar AS (34,59 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan serealia 169,4 miliar Dolar AS (43,82 persen).
Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–April 2016 adalah Cina dengan nilai 9,65 miliar Dolar AS (25,76 persen), Jepang 4,10 miliar Dolar AS (10,94 persen), dan Thailand 3,05 miliar Dolar AS (8,15 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,49 persen, sementara dari Uni Eropa 9,59 persen.
Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–April 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 15,38 persen dan 17,02 persen. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 16,42 persen.